Disbudpar Sulsel Berhasil Penuhi Target 300 Desa Wisata

204
POTO : ISTIMEWA

BISNISSULAWESI.COM, MAKASSAR – Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan (Disbudpar) Sulsel berhasil memenuhi target 300 desa wisata asal Sulsel menjadi peserta Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022 Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI tahun 2022.

Hingga ditutup pada 31 Maret lalu, Sulsel mencatatkan 338 desa wisata sebagai peserta ADWI 2022. Tak hanya itu, Sulsel juga menjadi Provinsi paling banyak pesertanya dari 34 provinsi di Indonesia. Adapun Provinsi Jawa Timur dan Jawa Tengah menempati posisi kedua dan ketiga di bawah Provinsi Sulsel.

Sebelumnya, Kepala Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan Sulsel, Muhammad Jufri, menyampaikan kepada Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Sandiaga Salahuddin Uno saat peluncuran Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022 melalui zoom meeting jika Sulsel menargetkan 300 desa wisata yang akan ikut berpartisipasi tahun ini.

“Alhamdulillah target itu tercapai. Bahkan melebihi karena data terakhir setelah pendaftaran ditutup, yang terdaftar dari Sulsel sejumlah 338 desa wisata,” jelas Jufri.

Menurut Jufri, capaian tersebut bisa diraih karena kinerja para pengelola di masing-masing desa wisata yang tersebar di 24 Kabupaten dan Kota di Sulsel.

Konsultan Jejaring Desa Wisata (Jadesta), form aplikasi untuk pendaftaran ADWI sejak tahun 2021, Toni Bagus Murdjayanto, membenarkan jika Sulsel hingga posisi terakhir saat ditutup 31 Maret lalu menjadi Provinsi terbanyak mendaftarkan desa wisatanya kali ini. Tahun lalu Sulsel menempati tiga besar terbanyak.

“Teman-teman pengelola desa wisata di Sulsel memang memberi perhatian besar dan keinginan mereka untuk membangkitkan desa wisata masing-masing sangat tinggi,” ungkap Toni

Sekedar informasi, pada ADWI 2021 lalu, desa wisata di Sulsel yang mendaftar berjumlah 180 desa wisata. Dari jumlah itu berhasil lolos ke tahap 300 besar sebanyak 24 desa wisata, pada tahap 100 besar bertahan delapan desa wisata, dan akhirnya di 50 besar Sulsel berhasil memasukkan tiga desa wisata yakni Desa Wisata Ara di Bulukumba, Desa Wisata Lembang Nonongan di Toraja Utara, dan Desa Wisata Kole Sawangan di Tana Toraja.

Baca Juga :   Begini Strategi Danny Pomanto Wujudkan Low Karbon City di Makassar

Ketua Forum Pariwisata Sulsel Devo Khaddafi yang juga Sekretaris Disbudpar Sulsel, menjelaskan, dengan posisi sebagai peserta ADWI terbanyak tahun ini merupakan bentuk kebangkitan pariwisata di Sulsel.

“Semoga di tahapan penilaian yang saat ini sedang berlangsung oleh tim kurator dan juri Kemenparekraf, desa wisata asal Sulsel mampu bersaing ke tahap demi tahap,” harapnya.

Menurut Devo, sangat penting bagi desa wisata untuk meraih yang terbaik karena selain sebagai pembuktian geliat kebangkitan pariwisata Sulsel, juga bisa memicu perhatian berbagai stakeholder kepariwisataan dengan konsep pentahelix yang kini dianut.

“Tiga pemenang tahun lalu mendapatkan perhatian dengan beragam tindak lanjut dari berbagai pihak. Ada bantuan fisik, ada bantuan pendampingan dari kampus, dan lainnya,” jelas Devo.

Adapun distribusi penyumbang 338 desa wisata asal Sulsel, kata Devo, diantaranya Kabupaten Luwu Timur yang menempati urutan pertama terbanyak yakni 61 desa wisata. Disusul Kabupaten Maros sebanyak 53 desa wisata dan Bantaeng sebanyak 34 desa wisata.

Posisi keempat dan seterusnya ditempati Enrekang sebanyak 25 desa wisata, Jeneponto sebanyak 21 desa wisata, Sinjai sebanyak 20 desa wisata, Tana Toraja sebanyak 14 desa wisata, Luwu 14 desa wisata, Pinrang 14 desa wisata, Gowa 11 desa wisata, Pangkep 11 desa wisata, Bulukumba 10 desa wisata, Toraja Utara 6 desa wisata, Soppeng 5 desa wisata, Luwu Utara 5 desa wisata, Barru 5 desa wisata, Wajo 4 desa wisata, Palopo 4 desa wisata Takalar 4 desa wisata, Makassar 4 desa wisata, Parepare 4 desa wisata, Sidrap 4 desa wisata, Selayar 3 desa wisata, dan Bone sebanyak 2 desa wisata.