JUALAN KOPI RAUP OMZET PULUHAN JUTA RUPIAH

266
Pemilik Kopi 100 Nurhidayah, saat memperlihatkan salah satu produk kopi nya di Hari Kopi Internasional di Claro Hotel Makassar.

BISNISSULAWESI.COM, MAKASSAR —   Kopi merupakan salah satu jenis minuman yang paling digemari banyak kalangan, mulai dari remaja, dewasa sampai orang tua. Mengkonsumsi kopi bahkan telah menjadi tradisi bagi warga Indonesia, mulai dulu hingga saat ini.

Sudah tak heran lagi, tradisi ngopi ini telah mendarah daging bagi orang-orang, mulai dari kalangan ekonomi menengah bawah sampai ekonomi atas. Seluruh golongan masyarakat sungguh banyak yang gemar kopi, sehingga rasanya akan ada yang kurang kalau menyiakan waktu untuk menikmati kopi.

Indonesia merupakan negara yang menghasilkan kopi dengan kuantitas sangat banyak sedunia. Oleh karena itu, tak heran jika kopi dari Indonesia telah terkenal hingga mendunia. Satu-satunya jenis kopi yang memiliki peringkat nomor satu, dengan kualitas terbaik dan terunggulnya adalah jenis kopi luwak. Kopi tersebut dihasilkan dari kotoran hewan luwak yang dijual dengan nominal harga paling tinggi.

Kondisi inilah yang membuat sebagian orang melihat adanya potensi bisnis, dan mencoba peruntungan dengan membuka kedai kopi. Salah satunya adalah Nurhidayah, yang membuka usaha Kopi 1000 Nurhidaya, pada tahun 2003 lalu di Toraja.
“Kebetulan saya memiliki 1 hektar kebun kopi. Biasanya saya jual hasil kopi mentah ke teman, tetapi karena melihat potensi kopi sudah semakin besar, saya memutuskan membeli alat dan kemasan pembuatan kopi. Modalnya itu sekitar Rp 20 juta,” tuturnya.
Diakui Nurhidaya, pemasaran kopinya sudah sampai wilayah luar Sulawesi, seperti Bandung, Jawa, Kalimantan dan Jakarta. “Kopi saya ini sebagian pemesannya dari luar Sulawesi. Bahkan biasa saya kewalahan, sehingga biasa saya mengambil kopi mentah teman saya, lalu saya olah kembali, “ ungkapnya.

Kalau dari harga, kopi kemasan yang Nurhidayah jual mulai dari Rp 20 ribu sampai Rp 100 ribu. Itu tergantung besar kesil kemasan, dengan berbagai jenis kopi. Kalau omzet yang didapatkan, menurut Nurhidaya bisa mencapai Rp 20-30 juta. Kedepan ia sudah punya rencana untuk memperluas wilayah pemasaran, hingga keluar negeri. /Komang Ayu

Baca Juga :   BERAWAL DARI HOBI, TERCIPTALAH KRIPIK TEMPE DAN SAYUR