OJK Luncurkan Program EKI di Desa Wisata Nepo Barru

25
Peluncuran program EKI di Desa Wisata Nepo, Barru, Sulsel, Selasa (10/12/2024). POTO : ISTIMEWA

 

BISNISSULAWESI.COM, MAKASSAR – OJK Sulselbar menginisiasi inkubasi pengembangan masyarakat pedesaan dan pembentukan keuangan inklusif dengan kembali meluncurkan Ekosistem Keuangan Inklusif (EKI) di desa wisata. Kali ini dilakukan di Desa Wisata Nepo, Barru, Sulsel, Selasa (10/12/2024).

Ini sekaligus implementasi peningkatan inklusi keuangan oleh Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPKAD) Sulsel bersama BRI.

Kepala Kantor OJK Sulselbar, Darwisman mengatakan, desa wisata merupakan ekosistem pembangunan nasional. Sektor jasa keuangan memiliki peran strategis mendukung 8 misi Astacita mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.

OJK bersama pelaku industri keuangan turut berkontribusi pada beberapa misi penting. Seperti, memastikan stabilitas keuangan dan mendukung kemandirian ekonomi nasional, meningkatkan akses keuangan yang inklusif, mendorong pembiayaan sektor strategis, meningkatkan literasi dan edukasi keuangan, hingga mengembangkan perekonomian daerah.

Kepala Bapenda Sulsel, Reza Faisal Saleh, berharap, EKI dapat mempercepat pembangunan desa untuk meningkatkan kesejahteraan, kualitas hidup masyarakat dan menanggulangi kemiskinan.

“Survei nasional literasi dan inklusif keuangan 2004 menunjukkan, pemahaman dan penggunaan produk layanan keuangan masyarakat di pedesaan relatif tertinggal dibanding wilayah perkotaan. Oleh karenanya, EKI Desa Wisata Nepo tepat untuk mendorong ekonomi desa. Sehingga bisa menjadi percontohan bagi desa lain,” sebutnya

Pelaksana harian (Plh) Sekda Kabupaten Barru A. Syarifuddin mengatakan, Desa Nepo memiliki potensi pertanian sangat besar dengan kebutuhan air terpenuhi untuk mengairi sekitar 2.000 hektare lahan pertanian. Potensi ini natinya dikelola Bumdes untuk membantu pemasaran hasil pertanian warga.

Pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Desa Nepo juga cukup kreatif dengan melakukan modernisasi produk terhadap madu hutan, dikemas dan disertai brand bernama “Madu Bumi”, khas Desa Nepo.

“Pemberdayaan UMKM sudah bertumbuh secara alami. Ada juga UMKM yang memproduksi kue tradisional dan kuliner khas desa sebagai bagian dari kearifan local,” Ujar Syarifuddin

Baca Juga :   Gunakan Listrik PLN, Petani di Sulawesi Selatan Untung Berkali Lipat

Pimpinan Wilayah BRI, Argo Prabowo mengatakan, dijadikannya Desa Nepo sebagai salah satu target program EKI, semakin menginspirasi BRI menjalankan desa “BRIlian.

“BRI terus menginisasi keberlanjutan porgram desa BRIlian yang merupakan program pemberdayaan desa dan fokus pada empat aspek, BUM Desa, Digitalisasi, Sustainability, dan Innovation yang berujung pada peningkatan kesejahteraan masyarakat desa,” kata Argo.

Editor : Bali Putra