BISNISSULAWESI.COM, MAKASSAR – Beragam keluhan dan aspirasi yang dirasakan masyarakat Makassar, kini bisa disampaikan secara realtime kapanpun dan dari mana pun, tanpa harus menunggu bisa bertemu langsung dengan para wakil rakyat yang turun menemui warga saat reses. Menyusul peluncuran aplikasi baru oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Makassar, eRO’TA (eReses Oleh Kita), yang dirangkai dalam dalam diskusi publik di Hotel Gammara, Makassar, Kamis (22/09/).
Sekretaris DPRD Kota Makassar, Muhammad Dahyal menyebutkan, eRO’TA diambil dari bahasa daerah Makassar yang berarti keinginan atau kebutuhan masyarakat.
“Berdasarkan aturan, anggota DPRD hanya tiga kali reses dalam setahun dan sekali reses hanya enam titik. Dan itu pun belum tentu bisa semua. Karena itu, aplikasi eRO’TA kami luncurkan untuk bisa menyerap aspirasi masyarakat tanpa terbatas waktu dan wilayah,” ujar Dahyal.
eRO’TA dapat digunakan masyarakat untuk menyampaikan aspirasi tanpa harus menghadiri langsung kegiatan reses anggota dewan.
Aplikasi eRO’TA terintegrasi dengan Satuan Kerja Pemerintah Daerah (SKPD) lingkup Kota Makassar. Sehingga aspirasi masyarakat yang masuk nantinya bisa langsung dikomunikasikan dengan SKPD terkait.
“Memang, aspirasi masyarakat tidak bisa langsung tertangani. Aplikasi hanya sebuah alat. Tergantung apakah aspirasi yang disampaikan masyarakat itu, sudah ada dalam program SKPD atau belum,” sebutnya.
Asisten III Pemerintah Kota Makassar, Mario Said saat membacakan sambutan Wali Kota Makassar menyebutkan, hadirnya eRO’TA tentu dapat memudahkan masyarakat menyampaikan aspirasi. Mereka bisa menyampaikan melalu gawai untuk kemudian ditindaklanjuti anggota dewan.
Seluruh masyarakat diminta mendukung aplikasi eRO’TA untuk menyampaikan aspirasi untuk pembangunan Makassar.
Hadir dalam peluncuran aplikasi eRo’TA, sejumlah anggota DPRD Kota Makassar, SKPD, akademisi dan media. Sedangkan dalam diskusi publir, hadir sebagai pembicara, Assisten III Pemkot Makassar, Mario Said mewakili Walikota, Wakil Ketua DPRD Makassar, Adi Rasyid Ali dan Ketua Komisi Imformasi Sulsel, Pahir Alim.
Bali Putra