Gozali, Pengusah Telur Ikan: Gadai Rumah Demi Gapai Mimpi

401

BISNISSULAWESI.COM, MAKASSAR – Sulawesi Selatan dikenal sebagai daerah maritime karena memiliki garis pantai yang sangat panjang. Karena itu tak heran kalau banyak orang yang akhirnya “bergelut” di usaha yang terkait kemaritiman. Salah satunya Gozali. Ia memulai usahanya dari bawah sebagai seorang pengusaha telur ikan di Takalar, Sulsel. Kira-kira sekitar 20 km arah selatan kota Makassar.Gazali pun menceritakan proses pertamanya ketika awalnya menjalankan usaha tersebut. Dia mengaku menggadaikan rumahnya sebagai agunan. “Pakai jaminan kita punya rumah. Jadi digadaikan sertifikat rumah. Warga di sini juga jaminan rumah atau tanah mereka,” ujar Gozali beberapa waktu lalu.
Pada awal dia mulai mengajukan kredit ke salahsatu bank plat merah, Gozali menjelaskan bahwa dia hanya mendapat kredit sebesar Rp 60 juta. Jumlah tersebut pun terus meningkat. Menurut Gozali, pinjaman pertamanya di bank tersebut dia gunakan untuk modal melaut.
Dia memiliki 10 kapal. Satu kapal dibutuhkan biaya operasional sebesar Rp 65 juta untuk perjalanan satu musim. Gozali selalu mengerahkan seluruh kapal yang dia punya dengan catatan dalam kondisi baik. Sehingga, jika ditotal, dia membutuhkan modal hingga Rp 650 juta untuk sekali pemberangkatan.
Saat ini, pinjaman dari bank belum mencapai angka itu. Akan tetapi, jumlah pinjaman Gozali terus naik dari waktu ke waktu. Kini, penghasilan yang didapat Gozali sudah terhitung besar. Dalam perjalanan kapal satu musim, dia bisa mendapat untung bersih sekitar Rp 300 juta.
Hitungannya, satu musim adalah waktu dari Mei sampai September. Bulan-bulan tersebut lah telur ikan terbang lebih banyak didapat. Di luar musim itu, kapal Gozali tetap berlayar. Bukan mencari ikan terbang namun mencari ikan-ikan saja.
Secara bertahap, dia mendapat pinjaman dari hingga mencapai Rp 1,5 miliar. “Setelah pinjam Rp 100 juta, naik lagi. Kita pindah ke bank cabang. Karena unit hanya sampai Rp 100 juta. Jadi kita naik sampai Rp 250 di cabang. Nambah lagi Rp 500 juta. Nambah lagi Rp 1,5 M. Karena saya bikin pabrik es juga,” ujarnya.
Usaha yang dia buat pun tidak hanya mencari ikan saja. Kini, dia memiliki pabrik es sendiri untuk menunjang kebutuhan es di kapal miliknya. Dia juga memiliki rumah makan yang ikan-ikannya dipasok dari hasil kapalnya sendiri.
***Mohamad Rusman.

Baca Juga :   KERIPIK SINGKONG ALA MAHASISWA UNISMUH MAKASSAR