Petani Pekalobean Makin Produktif dan Hemat, PLN Resmikan Program Layanan Petik Bawang Merah

177

BISNISSULAWESI.COM, PINRANG – PT PLN (Persero) terus melakukan upaya peningkatan produktifitas petani bawang merah sekaligus mendukung sumber energi yang lebih hemat dan ramah lingkungan, dengan meresmikan Program Layanan Petik Bawang Merah menggunakan Zero Private Genzet bagi petani di Desa Pekalobean,Anggeraja, Enrekang.

Zero Private Genzet memberikan kemudahan serta biaya operasional lebih efisien. Sehingga dapat meminimalisir bahkan meniadakan pembelian solar untuk genset karena beralihnya ke listrik PLN dan mengurangi penggunaan pestisida 50 – 70 persen dengan penggunaan lampu hama.

Turut hadir dalam peresmian, General Ma

POTO : ISTIMEWA

nager PLN UIW Sulselrabar Ismail Deu, Manager PLN UP3 Pinrang Rizky Ardiana, Kepala Dinas Sosial Enrekang Zulkarnain Kara, Kepala Dinas Pertanian, Addi serta Perwakilan Kelompok Tani (KT) yakni KT Pekalobean, KT Maiwa, KT Saruran dan KT Curio.

“PLN berharap dengan adanya program Petik bawang merah ini dapat meningkatkan Kualitas dari pertanian Bawang merah di Kabupaten Enrekang,” ujar General Manager PLN UIW Sulselrabar, Ismail Deu.

Kepala Dinas Sosial, Zulkarnain Kara mengatakan melalui Program Layanan Petik Bawang merah, PLN telah memberikan inovasi yang istimewa di sektor pertanian yang nantinya akan meningkatkan Taraf hidup petani bawang.

Kepala dinas Pertanian, Addi menambahkan pihaknya sangat mengapresiasi dengan adanya Program Layanan Petik Bawang Merah yang bisa mengurangi tingkat penggunaan pestisida di Desa Pekalobean.

“Kami sebut listrik masuk kebun, dimana listrik ini sangatlah bermanfaat, selain untuk irigasi pengairan. Sekarang program ini dapat mengurangi tingkat penggunaan pestisida dengan adanya inovasi Lampu Hama,” ujar Addi.

Program Layanan Petik Bawang Merah memiliki tiga program unggulan, program pompanisasi irigasi pengairan kebun bawang, dengan adanya program ini petani lebih hemat sekitar 35 ribu perhari. Misalnya menggunakan genset membutuhkan sekitar 12-14 liter solar  atau 72 ribu per hari dibandingkan penggunaan yang hanya membutuhkan sekitar 22.5 kwh atau 37 ribu per hari.

Baca Juga :   Kanwil DJP Sulselbartra Yakin Lampaui Target Pajak 2022

Program lampu hama (Penangkap dan pengusir Hama), dengan adanya program ini petani lebih hemat sekitar 5.5 juta per panen setiap 4 bulan. Penggunaan tanpa lampu hama, petani membutuhkan 13 juta per panen sedangkan lampu hama membutuhkan sekitar Rp 6,8 juta per panen.

Program penyiraman kebun bawang, dengan adanya program ini petani lebih hemat sekitar 13 ribu perhari. Misalnya menggunakan genset membutuhkan sekitar 19 ribu perhari, dibandingkan penggunaan Pompa listrik yang hanya 6 ribu per hari.