Namun pelaku UMKM kerap tersandung masalah klasik, dipandang tidak mampu memenuhi persyaratan bank (bankable). Akibatnya, UMKM kesulitan mengakses permodalan.
Untuk itu, Pertamina berkontribusi dengan menyalurkan dana modal bergulir Rp 6,9 miliar kepada 109 calon mitra binaan. Terdiri dari 79 pelaku UMKM dari Sulsel, dan 30 dari Sulut. Penyaluran dilaksanakan di kantor Pertamina Marketing Operation Region (MOR) VII, Rabu (21/11/2018).
General Manager Pertamina MOR VII Werry Prayogi mengatakan, akses modal bagi UMKM merupakan salah satu bentuk dukungan Pertamina pada perekonomian nasional. “UMKM berkontribusi 60,6 persen terhadap PDB Indonesia. Oleh karenanya kami terus mendukung perkembangan UMKM melalui akses permodalan dan pengembangan bisnis UMKM,” ujar Werry.
Sebelumnya, hingga kuartal tiga 2018 Pertamina MOR VII telah menyalurkan dana program kemitraan sebesar 4,8 miliar rupiah. Sehingga dengan penyaluran ini, total 11,7 miliar rupiah dikucurkan bagi pelaku UMKM di seluruh Sulawesi.
“Alhamdulillah, penyaluran 11,7 miliar ini melampaui target 2018 yakni sebesar 10 miliar rupiah,” tambah Werry. Adapun tahun lalu, Pertamina MOR VII merealisasikan dana Program Kemitraan sebesar 8 miliar rupiah.
Program Kemitraan Pertamina memberikan pinjaman lunak ke berbagai sektor usaha, antara lain sektor peternakan, perikanan, pertanian, perdagangan, sektor perkebunan, jasa dan sektor industri. Selain permodalan, Program Kemitraan Pertamina juga mendukung pelaku UMKM dalam pengembangan usahanya.
Pengembangan dilakukan melalui dukungan promosi penjualan dan peningkatan kapasitas UMKM. Salah satunya melalui kerja sama dengan Indonesia Marketing Asociation (IMA) Chapter Makassar. Para pelaku UMKM mendapatkan pelatihan manajemen, coaching dan mentoring serta berbagai pengetahuan praktis untuk meningkatkan daya saing usahanya. / Nur Rachmat — Foto: Masyudi Firmansyah