Wali Kota Danny Jadi Pembicara di Tiga Forum Bergengsi

273
Wali Kota Makassar tampil sebagai pembicara dalam ajang ASEAN Mayors Forum 2018 di Singapura. / Foto: Humas Pemkot Makassar

BISNISSULAWESI.COM, MAKASSAR — Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan ‘Danny’ Pomanto kembali memperoleh kehormatan untuk menjadi pembicara di level internasional. Ia diundang menjadi pembicara pada World City Summit 2018, dan Asean Development Bank 2018, sekaligus pada Asean Mayor Forum 2018, Sabtu (7/7/18), di Lotus Room Marina Bay Sands Level 4.

Wali Kota yang berlatar belakang arsitek ini menjadi pembicara pada Asean Mayor Forum 2018, bersama beberapa kepala daerah di Indonesia, seperti Anies Baswedan, Tri Rismaharani, Airin Rachmi, dan Emil Dardak, yang khusus diundang pada forum tersebut.

Dalam persentasenya, Danny menjelaskan bagaimana posisi Kota Makassar hingga  saat ini. Apalagi setelah dihelatnya ajang  AMF 2015 di Kota Makassar. “Pengakuan terkini dari dunia internasional tentang Makassar, sudah menjadi salah satu kota cerdas, dalam sambutan Presiden Jokowi pada KTT Asean April 2018 lalu,” ungkapnya.

Ditambahkan, berbagai inovasi dan prestasi telah berhasil ditorehkan Makassar dalam kurun waktu 3-4 tahun terakhir, meraih sebanyak 140 penghargaan. Juga terjadi peningkatan pertumbuhan ekonomi tertinggi se-Indonesia, dan angka inflasi yang rendah.

Selain itu, Danny juga berfokus dalam kebijakan perempuan di Kota Makassar. Katanya, Makassar memberikan perhatian yang cukup serius kepada kesetaraan gender. Terbukti dengan Makassar menjadi salah satu kota yang mendapat perhatian serius dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan.

“Sejak 2014, ketika saya ditunjuk sebagai Walikota Makassar, saya punya konsep perencanaan dan pengembangan kota yang juga perlu mengambil suara perempuan. Saya percaya perannya perempuan di pemerintahan Urban perlu ditingkatkan lebih lanjut,” jelasnya.

Di Makassar, perempuan diakui sebagai warga negara yang setara bagi laki-laki. “Sebagai Wali Kota, saya membuka peluang besar untuk  mendukung perubahan yang responsif gender terhadap situasi wanita, dan kebutuhan wanita sebagai pembentuk masa depan perkotaan. Tidak terus menganggap mereka sebagai pengguna pasif kota,” tegas Danny. / (*)

Baca Juga :   Pantau Harga Bahan Pokok, Gubernur Ajak Gerakkan Ekonomi Pasar Tradisional