Penekanan Bel Perdagangan untuk Literasi Keuangan, BEI Libatkan Pelatih dan Atlet Panjat Tebing

63
PT. Bursa Efek Indonesia (BEI) melibatkan pelatih dan atlet pelatnas panjat tebing Indonesia dalam kegiatan Ring the Bell for Financial Literacy (RTBFL) atau Penekanan Bel Perdagangan dalam rangka literasi keuangan yang digelar di Main Hall BEI, Selasa (29/10/2024). POTO : ISTIMEWA

 

BISNISSULAWESI.COM, JAKARTA – PT. Bursa Efek Indonesia (BEI) melibatkan pelatih dan atlet pelatnas panjat tebing Indonesia dalam kegiatan Ring the Bell for Financial Literacy (RTBFL) atau Penekanan Bel Perdagangan dalam rangka literasi keuangan yang digelar di Main Hall BEI, Selasa (29/10/2024).

Kegiatan ini merupakan kampanye global yang dinisiasi International Organization of Securities Commissions (IOSCO) dan diikuti bursa anggota World Federation of Exchanges (WFE) di seluruh dunia untuk mempromosikan kesadaran pentingnya edukasi dan pelindungan investor. Ini juga dalam rangka memperingati Bulan Inklusi Keuangan (BIK) yang dilaksanakan BEI bersama Heritage Amanah International dan Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI).

Dilibatkannya pelatih dan atlet pelatnas panjat tebing Indonesia sebagai bentuk apresiasi atas pencapaian medali emas Olimpiade Paris 2024. Jajaran pelatih dan atlet mengikuti edukasi literasi keuangan dan pasar modal sebagai wujud nyata kolaborasi bersama untuk meningkatkan literasi keuangan.

Ring the Bell for Financial Literacy (RTBFL) atau Penekanan Bel Perdagangan dalam rangka literasi keuangan yang digelar di Main Hall BEI, Selasa (29/10/2024). POTO : ISTIMEWA

“Kegiatan ini bertujuan membantu mereka mengenal lebih jauh tentang pengelolaan keuangan dan investasi di pasar modal untuk mencapai kebebasan finansial,” ungkap Direktur Pengembangan BEI, Jeffrey Hendrik.

Ia mengatakan, BEI berkomitmen terus mendorong peningkatan literasi dan inklusi pasar modal. Kolaborasi dengan Heritage Amanah International dan FPTI diakui merupakan satu langkah konkret mencapai tujuan dari program “Aku Investor Saham” untuk memberikan rasa bangga, inklusivitas, dan kemajuan para investor saham Indonesia.

Ketua Umum FPTI, Zannuba Arifah Chafsoh atau Yenny Wahid menyoroti pelajaran penting dari olahraga panjat tebing yaitu bagaimana ketangguhan dan strategi diperlukan untuk mengatasi rintangan, termasuk tantangan finansial.

“Kami percaya kolaborasi ini dapat menginspirasi generasi muda Indonesia, khususnya para atlet, untuk menghadapi tantangan finansial dengan pengetahuan yang kuat dan mental yang tangguh,” kata Yenny.

Baca Juga :   Pemkot dan LBH Makassar Segera Terbitkan Perwali Layanan Keadilan Restoratif

Group CEO Heritage Amanah International Salina Nordin menjelaskan, apresiasi ini bertujuan mempersiapkan para atlet agar dapat mengelola keuangan mereka dengan baik di masa depan dan mulai berinvestasi di pasar modal Indonesia. “Kami berharap edukasi keuangan ini dapat membantu para atlet lebih bijak dalam mengelola hasil kerja keras mereka dan merencanakan masa depan finansial yang lebih aman,” ujar Salina.

Ia menambahkan, melalui program Aman Financial Literacy (AFL), pihaknya juga berkomitmen mengedukasi 5 juta perempuan di Indonesia dan 50.000 atlet nasional dalam 5 tahun ke depan, serta mengajak 250.000 anak muda untuk berkarier di industri keuangan. Kolaborasi ini juga melanjutkan kesuksesan kampanye literasi keuangan yang diadakan tahun lalu.

RTBFL menjadi salah satu bentuk komitmen BEI untuk peningkatan edukasi dan pelindungan investor.  Kolaborasi dengan Heritage Amanah International dan FPTI tahun ini diharapkan menarik minat masyarakat, khususnya kalangan anak muda, terhadap investasi di pasar modal Indonesia sehingga mampu menghadapi tantangan ekonomi di masa depan.

Editor : Bali Putra