Dukung Program BPBL Pemerintah, PLN Sambungkan Listrik Gratis ke 7.500 Keluarga di Sulsel

359
Wakil Bupati Bulukumba, Andi Edy Manaf sedang memasukkan nomor token di kWh meter penerima bantuan BPBL di Desa Bonto Bangun, Kecamatan Rilau Ale, Kabupaten Bulukumba, pada hari Selasa (07/11/2023) lalu. POTO : ISTIMEWA

 

BISNISSULAWESI.COM, WAJO –  Untuk mewujudkan energi berkeadilan, pemerintah melalui PLN menyalurkan sambungan listrik gratis dari program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) untuk 7.500 rumah tangga prasejahtera di Sulawesi Selatan.

Secara simbolis, penyalaan sambungan listrik gratis ini dilaksanakan di dua tempat berbeda yakni di Desa Bonto Bangun, Kecamatan Rilau Ale, Kabupaten Bulukumba, pada hari Selasa lalu (7/11) serta di Kelurahan Sitampae, Kecamatan Tempe, Kabupaten Wajo, Sabtu (11/11/2023).

Anggota Komisi VII DPR RI, Andi Yuliani Paris berharap kehadiran listrik PLN dapat mendorong kesejahteraan masyarakat.

“Terima kasih PLN, Kementerian ESDM atas kerja samanya. Mari kita bersinergi untuk kesejahteraan masyarakat Indonesia,” ungkap Andi Yuliani Paris.

Wakil Bupati Bulukumba, Andi Edy Manaf mengapresiasi bantuan sambungan listrik gratis dari Pemerintah, Kementerian ESDM dan PLN. Sebanyak 718 rumah tangga prasejahtera memperoleh BPBL di Kab. Bulukumba, Ia berharap bantuan ini akan terus berkelanjutan di kecamatan lainnya, sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan dan perekonomian di masyarakat.

Penyalaan listrik gratis oleh Anggota Komisi VII DPR RI, Andi Yuliani Paris bersama Bupati Wajo, Kementerian ESDM serta PLN di Kelurahan Sitampae, Kecamatan Tempe, Kabupaten Wajo, Sabtu (11/11/2023). POTO : ISTIMEWA

“Program bantuan listrik gratis ini perlu dan patut kita syukuri. Saat ini sebanyak 718 rumah tangga dapat dinyalakan listriknya di Kab. Bulukumba. Besar harapan kami, program bantuan listrik gratis ini kedepannya dapat berkelanjutan. Penerima bantuan dapat secara merata di setiap kecamatan,” ujar Andi.

Bupati Wajo, Amran Mahmud mengapresiasi atas kontribusi dari Pemerintah, Kementerian ESDM serta PLN. Berkat konstribusi ini, sebanyak 1.773 rumah tangga prasejahtera memperoleh BPBL di Kab. Wajo dan menjadi bantuan terbanyak di Indonesia.

“Apresiasi yang luar biasa atas kontribusi dari Pemerintah, Kementerian ESDM serta PLN sehingga warga di kab. Wajo bisa memperoleh bantuan pasang baru terbanyak di Indonesia,” ujar Amran.

“Syukur alhamdulilah, kami sekeluarga bisa menikmati listrik secara gratis. Terimakasih atas bantuan ini, dengan adanya listrik akan membantu dalam penerangan saat kerja,” ujar Ernawati, warga Kelurahan Sitampae, Kecamatan Tempe, Kabupaten Wajo.

Baca Juga :   TP2DD Provinsi Sulsel Dinobatkan sebagai Terbaik di Indonesia

BPBL merupakan program bantuan pemasangan baru listrik bagi rumah tangga kurang mampu meliputi pemasangan instalasi tenaga listrik, biaya sertifikasi laik operasi (SLO), biaya penyambungan baru ke PLN, dan pengisian token listrik perdana. Penerima BPBL terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Kementerian Sosial.

Direktur Pembinaan Program Ketenagalistrikan, Wanhar menjelaskan Program BPBL merupakan program Kementrian ESDM dengan menugaskan kepada PLN sekaligus bertujuan pemerataan ekonomi bagi daerah penerima program bantuan dan peningkatan rasio elektrifikasi.

“Selain meningkatkan rasio elektrifikasi, program BPBL ini diharapkan dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat. Selain itu, diharapkan juga dapat menurunkan susut serta dapat meningkatkan penjualan tenaga listrik dr sisi PLN”, ujar Wanhar.

Ia pun mengapresiasi sinergi dan dukungan para stakeholder dalam penyaluran sambungan listrik pada program BPBL.

Executive Vice President (EVP) Niaga dan Pemasaran PLN, Fintje Lumembang menyatakan dengan meratanya listrik bagi seluruh masyarakat prasejahtera khususnya di Provinsi Sulawesi Selatan, diharapkan dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat serta meningkatkan rasio elektrifikasi menuju 100 persen. Tercatat saat ini, rasio elektrifikasi di Sulawesi Selatan mencapai 99,99 persen.

“Dengan kerja sama dan dukungan para stakeholder, PLN berkomitmen untuk berkontribusi dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat. Yakni dengan mempermudah akses listrik bagi keluarga prasejahtera untuk memperoleh kehidupan yang lebih baik,” jelas Fintje.

Diketahui bahwa, setiap keluarga penerima program BPBL akan mendapatkan fasilitas seperti pemasangan instalasi listrik rumah sebanyak 3 titik lampu + 1 stop kontak, pemeriksaan dan pengujian instalasi Sertifikat Laik Operasi (SLO); serta pengisian token listrik perdana secara gratis. Sehingga begitu pemasangan selesai, masyarakat bisa langsung menggunakannya.