BISNISSULAWESI.COM, MAKASSAR – Penjabat Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin, melakukan kunjungan ke PT Kawasan Industri Makassar (KIMA), di Jalan Perintis Kemerdekaan KM. 15, Daya, Kecamatan Biringkanaya, Makassar, Rabu (25/10/2023). Kunjungan ini dalam rangka mendorong kolaborasi dalam peningkatan pelayanan PT KIMA, serta menjadi magnet investasi.
Kunjungan Bahtiar diterima langsung Direktur Utama, Alif Abadi dan Direktur Operasional dan Pendukung, Alif Usman Amin. Saat ini, KIMA memiliki beberapa bisnis. Diantaranya penyewaan kavling industri siap bangun, penyewaan gudang dan Bangunan Pabrik Siap Pakai (BPSP), pengelolaan limbah B3, pengelolaan depo kontainer, manajemen logistik dan gudang konsolidasi.
Luas lahan PT KIMA di Makassar 340,42 hektare, sedangkan ekspansi kawasan di Maros direncanakan 300 hektare.
“Kami berdialog dengan pihak KIMA untuk mengetahui potensi dan prospek serta tantangan pengembangan kawasan industri. Semoga tercipta lingkungan usaha yang lebih kondusif untuk pertumbuhan ekonomi, peningkatan investasi dan penyerapan tenaga kerja,” kata Bahtiar.
Berdasarkan data PT KIMA, 30 persen saham dimiliki Pemerintah Provinsi dan 10 persen Pemerintah Kota Makassar.
Bahtiar mendorong agar tumbuh kawasan industri lain, terutama di daerah yang memiliki pantai serta pelabuhan barang dan kontainer. Kawasan industri juga terhubung dengan jalur transportasi seperti kereta api.
“Pelayanan merupakan bagian dari bisnis KIMA. Karenanya, KIMA harus bisa menjamin ketersediaan fasilitas dan sarana pendukung seperti, listrik, air dan jalan serta jaminan keamanan,” terangnya.
Ia berharap, kawasan KIMA di Maros secepatnya bisa hadir. Demikian juga, pabrik yang mendukung program pemerintah daerah seperti ketahanan pangan untuk pengelolaan budidaya pisang.
“Ini semangatnya agar dapat menyerap tenaga kerja di Sulsel,” sebutnya.
Direktur Utama, Alif Abadi, mengapresiasi pertemuan ini dan menyebut Bahtiar pemimpin yang visioner berwawasan global.
Ia menjelaskan, PT KIMA memiliki visi menjadi perusahaan pengelolaan kawasan yang smart, modern dan green dengan output terbesar.
“Kami bersinergi dengan perusahaan BUMN lain untuk mewujudkan kawasan industri yang berdaya saing tinggi dan berstandar internasional,” pungkasnya. (*)