BISNISSULAWESI.COM, MAKASSAR — Badan Pusat Statitistik (BPS) Sulawesi Selatan mencatat angka pertumbuhan industri manufaktur besar dan sedang pada triwulan III/2017 mengalami kenaikan 0,81 persen dibandingkan dengan triwulan II/2017.
“Berdasarkan data ‘q to q’ antara triwulan III dan triwulan II itu ada kenaikan dan kenaikannya tidak terlalu besar tapi masih cukup bagus,” ujar Kepala BPS Sulsel Nursam Salam di Makassar, belum lama ini, kepada awak media.
Dijelaskannya, pertumbuhan produksi Industri manufaktur besar dan sedang secara tahunan (y on y) pada triwulan III tahun 2017 naik sebesar 3,26 persen terhadap triwulan III tahun 2016. Capaian pertumbuhan industri manufaktur besar dan sedang Sulawesi Selatan ini berada di bawah pertumbuhan nasional yang sebesar 5,51 persen pada periode yang sama.
Dia menyebutkan jenis-jenis manufaktur besar dan sedang yang mengalami kenaikan pertumbuhan produksi pada triwulan IIIV/2017 adalah industri kayu.
Pada industri kayu, barang dari kayu dan gabus (tidak termasuk furnitur) dan barang anyaman dari bambu, rotan dan sejenisnya, mengalami kenaikan sebesar 6,44 persen. Begitu juga dengan industri barang galian bukan logam, naik sebesar 3,98 persen.
“Kenaikan pada industri kayu ini cukup bagus secara q to q dan jumlahnya itu mencapai 6,44 persen. Kemudian ada industri barang galian yang bukan logam juga naik 3,98 persen,” katanya. Nursam mengaku jika industri manufaktur di Indonesia menjadi salah satu pendorong dalam pertumbuhan ekonomi, baik secara domestik maupun nasional./Mohamad Rusman