Prospek dan Tantangan Ekonomi Sulsel 2018

493
Seorang petani di kabupaten Takalar, sedang menjemur jagung hasil panennya.

BISNISSULAWESI.COM, MAKASSAR — Tahun 2018 masih menjadi tahun optimisme bagi Sulawesi Selatan mendulang pertumbuhan ekonomi diatas 7% sehingga daerah ini masih jadi pilihan investasi yang prospektif dimata pelaku usaha. Terutama sektor pertanian, perkebunan, kehutanan, kelautan perikanan dan pertambangan.

Ditengah rasa optimis tersebut, 2018 juga menjadi tahun tantangan bagi daerah ini. Betapa tidak, perhelatan Pilkada serentak di 13 kabupaten/kota dan provinsi bakal digelar di Sulawesi Selatan. Karena itu, untuk menjaga stabilitas ekonomi, maka kebijakan prioritas Pemprov setempat memastikan ketertiban dan pengembangan demokrasi.

Sebab pelaksanaan Pilkada secara serentak akan membawa dampak atas kondisi ketertiban dan keamanan wilayah yang akan mempengaruhi iklim usaha dan investasi. Pertumbuhan ekonomi daerah ini pada sisi lapangan usaha masih banyak bergantung pada sektor primer, walaupun sektor perdagangan, industri pengolahan dan sektor konstruksi ikut mengambil peran yang cukup besar. Namun sektor unggulan tersebut menunjukkan perlambatan setiap tahunnya, sementara sektor jasa-jasa terlihat masih memberikan konstribusi yang kecil.

Untuk dapat tumbuh lebih dari 7,8 persen, Pemerintah Sulawesi Selatan harus mendorong industri yang masih potensial dikembangkan di daerah ini. Seperti industri teknologi rendah menengah berbasis pertanian dan industri padat modal yang mampu menyerap tenaga kerja lebih banyak, (industri kopi, industri kakao, industri udang dan ikan. Serta rumput laut, dan industri tekstil).

Selain itu, memanfaatkan peluang Sulawesi Selatan sebagai gerbang Indonesia Timur menjadi pusat Indonesia Timur menjadi pusat logistik dan trading dan membangun Uncold Storage modern untuk alternative general Santos di Filipina.
Kebijakan dan program pemerintah Sulawesi Selatan untuk menjaga momentum pertumbuhan dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2018, dengan tetap fokus pada kebijakan dan program prioriras pembangunan yang digariskan dalan RPJMD.

Baca Juga :   Sejuta Rumah, Mimpi Atau Asa?

Yaitu bantuan lima juta paket bibit pertanian, peternakan, perkebunan, perikanan dan kehutanan, dengan program prioritas pembangunan. Antara lain program peningkatan produksi tanaman pangan, program-program penyediaan dan pengembangan sarana dan prasarana pertanian, program peningkatan produksi hasil peternakan, program peningkatan produksi, dan produktivitas tanaman perkebunan, program pengelolaan perikanan tangkap dan budidaya perikanan.

Selain itu ada program peningkatan usaha perkebunan dengan komoditas unggulan. Yaitu padi, jagung, kakao, rumput laut, udang dan sapi.Berikutnya dukungan fasilitasi dan regulasi pembangunan industri dan kebijakan membuka/menyerap lapangan kerja baru, dengan program prioritas pembangunan. Antara lain pengembangan industri kecil dan menengah, program peningkatan iklim investasi dan realisasi investasi, program perluasan dan pengembangan kesempatan kerja. / Mohamad Rusman