Kreatif dan Inovatif Kembangkan Produk Lokal

233
BISNISSULAWESI.COM, KONAWE – Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi, yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siberkreasi bersama Dyandra Promosindo, dilaksanakan secara virtual pada 8 November 2021 di Konawe, Sulawesi Tenggara.
Kolaborasi ketiga lembaga ini dikhususkan pada penyelenggaraan Program Literasi Digital di wilayah Sulawesi. Adapun tema kali ini adalah “Kreatif Menjual Produk Lokal di Era Digital”.
Program kali ini menghadirkan 693 peserta dan empat narasumber yang terdiri dari Startup Ecosystem Builder, Patrice Sagay; Pendiri SatuPlus, Guesman Laeta; Narablog dan Kreator Konten Digital, Valentina Melati; serta Dosen Ilmu Hukum Fakultas Syariah IAIN, Nurlaila Isima. Adapun yang bertindak sebagai moderator adalah Desi Dwi Jayanti dari Katadata.
Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi menargetkan 57.550 orang peserta.
Acara dimulai dengan sambutan berupa video dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo yang menyalurkan semangat literasi digital untuk kemajuan bangsa. Beralih ke sesi pemaparan, Patrice Sagay sebagai narasumber pertama tampil membawakan materi kecakapan digital bertema “Peran Literasi Digital di Dunia Lokapasar”.
Menurut dia, terampil memanfaatkan media digital penting dan sangat dibutuhkan untuk mengembangkan bisnis daring. Melengkapi profil toko, deskripsi, dan foto produk adalah langkah awal yang perlu diperhatikan. Selanjutnya, berikan pilihan jasa pengiriman dan pembayaran beragam, harga terjangkau, serta promosi rutin.
“Manfaatkan beragam fitur yang tersedia pada platform lokapasar untuk mengoptimalkan pengembangan bisnis daring,” tuturnya.
Berikutnya, Guesman menyampaikan materi etika digital berjudul “Bisnis Daring”. Ia mengatakan, bisnis daring kian diminati karena kemudahan, fleksibilitas, potensi pasarnya luas, peluang keuntungannya tinggi, dan modalnya terjangkau.
Untuk memulai, identifikasikan target pasar secara tepat dengan memanfaatkan google trend, lokapasar, audience insight, maupun keyword planner, kemudian terapkan strategi pemasaran dan pelayanan yang cocok serta menarik. “Ingin tetap bertahan sukses, harus kreatif dan inovatif,” katanya.
Sebagai pemateri ketiga, Valentina membawakan tema budaya digital tentang “Peran Literasi Digital Mengubah Pola Pikir Konsumtif Menjadi Lebih Produktif”.
Menurut dia, belanja daring makin mendorong masyarakat lebih konsumtif karena menawarkan berbagai layanan dan promosi serta kemudahan lain yang menarik. Kebijaksanaan kita sangat dibutuhkan dalam mengontrol hasrat belanja, lalu melihatnya sebagai potensi sumber penghasilan, dengan menjadi pelaku bisnis daring, membeli alat produksi ataupun berinvestasi.
“Dengan begitu, kita dapat menciptakan pola kehidupan dunia digital yang adaptif, efektif, dan efisien,” ujarnya.
Nurlaila sebagai pemateri terakhir menyampaikan tema mengenai “Pentingnya Perlindungan Hak Paten di Ranah Digital”. Ia mengatakan, hak eksklusif atau imbalan yang diberikan negara kepada inventor atas karya ciptanya di bidang teknologi dalam jangka waktu tertentu meliputi unsur ide penemuan baik produk, proses, atau penyempurnaan dan pengembangannya.
Unsur lainnya adalah inventor baik perorangan maupun kelompok dan subjek paten berupa proses, mesin, ataupun barang. “Hak paten penting sebagai aset perusahaan, pendukung pengembangan usaha, perlindungan hukum, pencegah persaingan usaha tidak sehat dan peningkat daya saing, pemicu inovasi dan kreativitas, serta pembangun citra,” jelasnya.
Setelah pemaparan materi, moderator melanjutkan kegiatan dengan sesi tanya jawab yang disambut antusias oleh para peserta. Sebagai apresiasi, panitia memberikan uang elektronik masing-masing senilai Rp100.000 bagi 10 penanya terpilih.
Salah satu pertanyaan menarik peserta di antaranya tentang apa yang harus diperhatikan dalam mematenkan produk lokal daerah. Narasumber menjelaskan bahwa invensi harus bersifat sebagai pemecah masalah di bidang teknologi, original, belum pernah dipublikasikan, dan aplikatif. Pemerintah telah memberikan kelonggaran dalam hal biaya dan prosedur untuk mematenkan produk UMKM.
Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi akan diselenggarakan secara virtual mulai Mei 2021 hingga Desember 2021 dengan berbagai konten menarik dan informatif yang disampaikan narasumber terpercaya.
Bagi masyarakat yang ingin mengikuti sesi webinar selanjutnya, silakan kunjungi https://www.siberkreasi.id/ dan akun sosial media @Kemenkominfo dan @siberkreasi, serta @siberkreasisulawesi khusus untuk wilayah Sulawesi.
Baca Juga :   Sekretariat DPRD Makassar Sukses Gelar Pelatihan Kapasitas Bendahara dan Pengelola Keuangan