Mengidolakan Superhero Marvel

331

BISNISSULAWESI.COM, MAKASSAR – Marvel Studios (awalnya dikenal sebagai Marvel Film dari 1993 sampai 1996) adalah studio film Amerika yang berbasis di The Walt Disney Studios di Burbank California, dan merupakan anak perusahaan dari Walt Disney Studios. Didedikasikan untuk memproduksi film berdasarkan karakter Marvel Comics. Marvel Studios telah merilis banyak film sejak tahun 2008 dalam Marvel Cinematic Universe. Semua film saling berkesinambungan satu sama lain.
Marcom Manager Harper Perintis Makassar by Aston, Kartika Sudirman, mengaku sangat mengidolakan karakter-karakter superhero yang diproduksi oleh Marvel Cinematic Universe (MCU). diantaranya; Captain America, Iron Man, Hulk, Thor, Ant-Man, Dr. Strange, Spiderman, Black Panther, Black Widow, dan karakter superhero lain yang ada di Guardians of the Galaxy dan The Avangers.
“Saya suka film-film yang diproduksi Marvel, karena action figure mereka. Terus konsep filmnya yang lebih ceria, lebih banyak unsur komedinya dan lebih fun,” ujar ibu yang memiliki banyak prestasi di bidang modeling.
Dari sekian banyak karakter milik MCU, Kartika menyukai tiga superhero, Doctor Strange, Wolverine dan Spiderman. Doctor Strange merupakan karakter superhero yang digambarkan sebagai ahli bedah yang belajar seni mistik, setelah mengalami kecelakaan mobil yang mengakhiri kariernya di dunia kedokteran.
Sedangkan Wolverine, Dalam cerita X-men dikisahkan Wolverine lupa ingatan. Kemudian ia bertemu dengan Charles Xavier atau Professor X yang kemudian berjanji akan membantunya untuk mencari jati dirinya. Superhero ini dikenal dengan kukunya besi di tangannya, dan mampu mengobati luka yang dialami dalam sekejap.
“Dari ketiga karakter yang saya suka, yang paling saya suka itu Spiderman. Pahlawan super fiktif dari Marvel Comics, yang diciptakan penulis Stan Lee dan artis Steve Ditko. Karakter superhero ini paling populer, bahkan menjadi markot bagi perusahaan yang menciptakannya.
Nama asli Spiderman adalah Peter Parker. Ia tinggal bersama paman dan bibinya di sebuah apartemen di Queens, Manhattan. Awal mula ia menjadi Spider-Man ialah ketika ia mengunjungi sebuah institut milik Norman Osborn. Sebuah laba-laba beradioaktif menggigitnya, kemudian membuat Peter memiliki kekuatan laba-laba super.
“Film Spiderman sudah lima kali tayang di bioskop. Empat sekuelnya diproduksi Sony Pictures, dan terakhir Spiderman Homecoming, sudah diambil alih oleh MCU,” jelas Kartika.
Spiderman Homecoming membuktikan nama besar sang manusia laba-laba yang mampu menarik penonton lebih banyak ke bioskop. Lewat film ini, Spiderman berhasil berayun ke posisi puncak box office Amerika Serikat dan dunia.
Dilansir dari Variety, Senin (10/7/2017), untuk wilayah Amerika Serikat saja, film yang dibintangi aktor muda Tom Holland ini meraup pendapatan US$ 117 juta, atau sekitar Rp 1,5 triliun. Angka ini menempatkan Spider-Man: Homecoming di posisi satu box office Amerika Serikat.
Bukan hanya di Amerika Serikat, film garapan Jon Watts ini juga mendapat sambutan hangat di pasar internasional. Bila pendapatan pasar Amerika Serikat dan internasional digabungkan, secara keseluruhan film ini memanen US$ 257 juta atau sekitar Rp 3,4 triliun.
***Nur Rachmat

Baca Juga :   LKP LPK Kopiduksi Gelar Workshop "Latte Art Master Class"