Cegah Pengaruh Radikal Terorisme pada Milenial, BNPT Gandeng Pemuka Agama

175

BISNISSULAWESI.COM, BOGOR – Generasi milenial sangat rentan terpengaruh pada paham radikal terorisme. Guna mencegah hal tersebut, Deputi Bidang Pencegahan Perlindungan dan Deradikalisasi – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) bekerjasama Yayasan Harmoni Pemersatu Bangsa menggelar Dialog Kebangsaan dengan tema ‘Kebhinekaan Penyelamat Bangsa’ di Taman Miniatur 99 Masjid Dunia, Bogor, Jumat (9/4/2021) malam

Hadir Kepala BNPT, Komjen Pol. Dr. Boy Rafli Amar, M.H., didampingi jajaran pejabat Deputi Bidang Pencegahan, Perlindungan, dan Deradikalisasi BNPT, Habib Muhammad Luthfi bin Yahya (Dewan Pertimbangan Presiden), perwakilan dari Gugus Tugas Pemuka Agama, dan tokoh lintas agama, serta Lembaga Persahabatan Ormas Keagamaan. Kehadiran mereka disambut baik Ketua Umum Yayasan Amanah Kita, Hartono Limin selaku tuan rumah pada acara tersebut.

Peran aktif pemuka agama dalam mengoptimalkan pencegahan generasi muda terpapar paham radikal terorisme jadi fokus pembahasan pada Dialog Kebangsaan tersebut.

Seperti dikatakan Boy Rafli, melalui pemahaman moderasi beragama, toleransi antarumat, serta nilai-nilai kebangsaan diharapkan generasi milenial tidak mudah terpengaruh ideologi yang dapat menimbulkan paham radikal intoleran yang dapat memicu aksi terorisme. Pemuka agama merupakan guru, pencerah umat di lingkungan agama. Bangsa ini merupakan sebuah kekayaan, ini patut kita syukuri dan wajib untuk dipelihara dari masa ke masa.

“Untuk meningkatkan ketahanan bangsa kita, ketahanan masyarakat, ketahanan umat kita, tiada lain kita semua harus memberikan edukasi, pencerahan kepada yang muda karena tantangan kita adalah bagaimana yang muda ini tidak mudah terpedaya oleh ajaran atau doktrin yang disampaikan oleh mereka yang mengusung ideologi terorisme ini. Kecenderungan anak muda dengan karakteristik yang idealis, pemberani, ingin mencari jati diri, inilah yang bisa dimanfaatkan mereka,” kata Boy Rafli.

Baca Juga :   Pengamalan Moderasi Beragama, 150 Siswa MAN Pangkep Kunjungan ke Pura Giri Natha Makassar

Menanggapi hal tersebut, Watimpres Habib Luthfi mengatakan, lunturnya jiwa nasionalisme menjadi salah satu alasan maraknya radikalisme di kalangan milenial. Tentu tantangan ini bukan menjadi tugas BNPT semata. Perlu kepedulian dari seluruh lapisan masyarakat dalam membangun kualitas generasi muda agar ideologi yang bertentangan dengan konsensus bangsa tidak mudah tersusupi.

“Melunturnya nasionalisme dan berbagai sebab lainnya menjadi permasalahan sekarang ini, kalau tidak ditanggulangi bersama, sulit. Ayo kita menambah kepedulian kita bersama terhadap generasi penerus yang akan menjadi pembangun bangsa ini, pembangun Republik ini,” kata Habib Luthfi.

Acara Deklarasi Kebangsaan tersebut ditutup dengan penandatanganan prasasti Kebhinekaan yang dilakukan oleh Kepala BNPT Komjen Boy Rafli dan Watimpres Habib Luthfi.

*/Muhammad Fadhli