BISNISSULAWESI.COM, MAKASSAR – Untuk menjawab kebutuhan petani di Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), Pupuk Indonesia memperkuat stok pupuk bersubsidi sebanyak 108.592 ton, di gudang-gudang lini III, melebihi ketentuan stok minimal pemerintah sebanyak 25.910 ton.
Adapun rincian dari stok tersebut adalah 54.458 ton pupuk urea, 24. 835 ton pupuk NPK, 9.417 ton pupuk SP-36, 14.205 ton pupuk ZA, serta 5.678 ton pupuk organik.
“Stok pupuk yang telah kami siapkan di Sulsel, sudah melebihi empat kali lipat dari ketentuan pemerintah. Selanjutnya stok pupuk bersubsidi akan kami salurkan sesuai dengan alokasi yang tercantum dalam Permentan No. 49 tahun 2020,” ujar SVP PSO Wilayah 2 Pupuk Indonesia, Muhammad Yusri.
Sesuai peraturan juga, lanjutnya, pupuk bersubsidi dapat diperoleh petani yang sudah terdaftar dalam e-RDKK, tergabung dalam kelompok tani serta memiliki Kartu Tani.
Bagi petani yang belum memiliki Kartu Tani, dapat dilayani secara manual di kios-kios resmi Pupuk Indonesia.
Ditambahkan Yusri, Pupuk Indonesia juga mempersiapkan stok pupuk non-subsidi di Provinsi Sulsel, sejumlah 9.156 ton di lini II dan lini III per 3 Maret 2021. Stok pupuk non-subsidi di Sulawesi Selatan terdiri atas 986 ton pupuk urea, 8.169 ton pupuk NPK, serta 1 ton pupuk SP 36.
“Pupuk non-subsidi dapat digunakan oleh petani yang namanya belum terdaftar dalam e-RDKK, dan juga bagi petani yang kebutuhannya belum tercukupi,” tegasnya.
***