Danny Pembicara Pada 3rd International Experience Forum di Perancis

343
Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto berbicara smart city, pada 3rd International Experience Forum, yang digelar pemerintah Perancis bekerjasama dengan GovInsider Singapore.

BISNISSULAWESI.COM, MAKASSAR – Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan ‘Danny’ Pomanto menjadi pembicara pada 3rd International Experience Forum, yang digelar pemerintah Perancis bekerjasama dengan GovInsider Singapore.
Dalam kegiatan yang bertempat di Shangri-la Hotel Surabaya, Selasa 19 September 2017 itu, Danny sapaan akrab wali kota terlihat mengungkapkan berbagai gagasan dan pengalaman menjalankan smart city.
Wali Kota Danny menjelaskan pentingnya 3 (tiga) kata kunci dalam suatu smart city, yakni pelibatan publik, data yang customised, dan inovasi yang menentukan kota tersebut menjadi suatu smart city yang dibutuhkan oleh masyarakat.
“Tentunya juga dengan menambahkan bahasa dan konten lokal menjadi suatu diplomasi bagi masyarakat, untuk merasakan bahwa geliat smart city merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan mereka,” ungkap Wali Kota berlatar belakang Arsitek ini.
Bagi Danny, tidak akan tercipta sebuah smart city tanpa public engagment (pelibatan publik). Selain itu, smart city mesti disesuaikan dengan kota yang akan menerapkannya atau customised. Karena setiap kota memiliki tantangan yang berbeda- beda, meskipun ada standar isu kota- kota besar. Alasannya setiap pemerintahan mesti bertanggung jawab terhadap masyarakatnya.
“Pemerintah bertanggung jawab, ada kata ‘jawab’ di situ. Artinya kita harus menjawab banyak hal yang menjadi persoalan masyarakat,” katanya.
Selanjutnya, kata Danny dengan begitu banyaknya persoalan yang dihadapi, maka juga dibutuhkan berbagai inovasi. “Inovasi yang terbaik adalah yang termurah, bukan yang termahal,” terangnya.
Meski demikian lanjutnya, setiap inovasi yang tercipta harus juga disertai dengan branding yang baik. Beberapa contoh branding inovasi pemerintah kota Makassar, ujar mantan konsultan tata ruang ini, di antaranya Program Jagai Anak ta (Jaga Anak) dan Home Care Dottoro’ta (pelayanan kesehatan gratis ke rumah 24 jam).
“Dalam branding itu kita selalu menggunakan dua bahasa, kenapa? karena bahasa ini sangat penting pesannya, untuk sampai dan dimengerti masyarakat, sehingga tingkat keberterimaan (akseptasi) masyarakat terhadap setiap program pemerintah tinggi,” ujar Danny lagi.
Setelah menjadi pembicara, kembali Wali kota Danny menjadi panelist bersama Alexander Parikueysb Vice President WW Samrt Cities, Kota Surabaya, Kota Jakarta, dan dimoderatori Mellyana dari United Natios Pulse Lab Jakarta.
(*)

Baca Juga :   Makassar F8 Diharapkan Mampu Beri Dampak Positif Bagi UMKM