BISNISSULAWESI.COM, MAKASSAR — Dunia otomotif bukan lah hal baru bagi Syamsul Arifin. Karirnya di mulai di PT. Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB), yang merupakan distributor resmi kendaraan Mitsubishi di Indonesia.
Untuk lebih fokus terhadap segmen bisnis, per 1 April 2017, merek kendaraan Mitsubishi dipisah, dan dikelola dua perusahaan. PT. Krama Yudha Tiga Berlian Motors sebagai manufaktur dan distributor untuk segmen Kendaraan Niaga dari Merk Mitsubishi Fuso Truck and Bus Corporation (MFTBC).
Seiring dengan kebutuhan bisnis, founder Bosowa Group melakukan ekspansi usaha untuk sektor otomotif. Ia membutuhkan orang-orang yang ahli dalam bidang tersebut. Beberapa orang dari KTB ditarik untuk bekerja di perusahaannya, PT Bosowa Berlian Motor, salah satunya Syamsul Arifin.
Tahun 2000 bapak yang hobi traveling ini resmi bergabung di Bosowa Group, dan ditugaskan di Jakarta. Untuk menguatkan penjualan di Indonesia Timur, tahun 2006 ia dipindahkan ke Bosowa Berlian Motor Makassar.
“Karena pak Aksa sangat familiar dengan manajemen Mitsubishi. Beliau ingin melakukan ekspansi bisnis di bidang otomotif, maka diajak lah saya bergabung di PT. Bosowa Berlian Motor,” tutur Syamsul.
Banyak hal yang sudah berubah pada PT. Bosowa Berlian Motor saat ini. Dari manajemen kekeluargaan, sekarang sudah melibatkan banyak profesional di dalamnya. Sistem yang dijalankan sudah mengarah ke semi modern.
Dengan banyaknya perubahan yang dilakukan, menurut Syamsul, penilaian sudah lebih clear, lebih mengacu pada Key Performance Indicators (KPI) jadi bukan berdasarkan subjektivitas. “Alhamdulillah dengan segala ritme, peluang yang ada, dengan sistem yang berlaku saat ini, saya bisa seperti sekarang,” ungkapnya.
Dengan segala kapasitas yang dimiliki, Syamsul diberi amanah menduduki jabatan sebagai COO (Chef Operation Officer) PT. Bosowa Berlian Motor. Tugasnya mengatur semua kegiatan operasional perusahaan.
Semakin banyaknya pesaing, bapak yang juga senang nonton ini tetap optimis menjalankan roda bisnis ototmotif Bosowa. Ditegaskannya, untuk sukses seseorang harus dapat mengikuti perubahan yang terjadi. Karena yang abadi itu hanya perubahan.
Persaingan sangat ketat, semua merek mengeluarkan produk baru. Dibutuhkan kejelian untuk bisa memanfaatkan kebutuhan konsumen, dan kebutuhan market seperti apa. Intinya adalah bagaimana berusaha produk perusahaan lebih dekat kepada kebutuhan market. “Sederhana saja, apa maunya konsumen itu akan coba kami akomodir,” ujarnya.
/Nur Rachmat