BISNISSULAWESI.COM, MAKASSAR — Umat Hindu di Kota Makassar dan sekitarnya, Gowa, Maros, Pangkep dan Takalar menggelar upacara melasti di Pantai Akkarena, Makassar, Minggu (11/3) siang. Upacara melasti digelar serangkaian perayaan Hari Raya Nyepi tahun Baru Caka 1940/2018 M yang jatuh pada Sabtu (17/3) mendatang.
Sebelum upacara melasti yang digelar siang hari pukul 13.00 Wita, pada pagi hari sebelumnya telah dilaksanakan rangkaian prosesi upacara berupa Nuur Tirta dan Nedunang Ida Betara di Pura Giri Natha Makassar bertujuan untuk menghadirkan Ida Sang Hyang Widhi Wasa (Tuhan Yang Maha Esa).
Upacara Melasti merupakan bagian penting dalam pelaksanaan rangkaian Nyepi. Umat Hindu melaksanakan melasti sebagai langkah penyucian diri dan alam sebelum nantinya melaksanakan Catur Brata Penyepian. Melasti dilakukan untuk memohon berkah dari Dewa Baruna (Sang Penguasa Laut/Samudera), di mana laut merupakan simbol peleburan dan penyucian. Sehingga diharuskan bagi umat Hindu melaksanakan melasti di laut atau sumber mata air lain.
Upacara melasti di Pantai Akarena dilengkapi dengan kidung-kidung suci, iringan gambelan dan beragam tari sakral dalam Agama Hindu seperti Rejang Dewa, Rejang Renteng dan tari Baris Gede. Juga Dharma Wacana yang dibawakan oleh Pembimas Hindu Kantor Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan.
“Setelah melaksanakan upacara Melasti diharapkan umat Hindu menjadi bersih, suci dan lebih bijaksana dalam menjalankan kehidupan sehari-hari,” ujar Ketua Parisadha Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kota Makassar, I Nyoman Supartha.Nyepi tahun ini mengambil tema “Melalui Catur Brata Penyepian, Kita Tingkatkan Soliditas sebagai Perekat Keberagaam dalam Menjaga Keutuhan NKRI”.
Selain upacara Melasti, kemudian Hari Nyepi pada 17 Maret mendatang, rangkaian Nyepi Tahun Caka 1940/2018 M juga dirangkaikan dengan Simakrama (Open House) pada Selasa (20/3) dan Dharmasanti pada Sabtu (24/3).