BISNISSULAWESI.COM, MAKASSAR – Kantor Perwakilan Kementerian Keuangan Provinsi Sulawesi Selatan merilis kinerja APBN regional Sulawesi Selatan periode hingga 31 Juli 2023, melalui jumpa pers, Selasa (15/08/2023). Data BPS Menyebutkan, pertumbuhan ekonomi Sulsel Triwulan II/2023 tumbuh 5,00%. Pertumbuhan YoY secara kumulatif sedikit di atas nasional.
Ini tiga sektor yang menyumbang terbanyak terhadap pertumbukan ekonomi Q2/2023, Pertambangan dan Penggalian yang tumbuh 20,70%, kemudian sektor jasa lainnya 17,79%, serta administrasi pemerintahan sebesar Rp15,65%.
Sementara, pertumbuhan ekonomi Q2/2023 menurut pengeluaran aling besar berasal dari konsumsi rumah tangga dengan share terbesar 53,88% dan konsumsi pemerintah yang tumbuh positif paling tinggi sebesar 12,54%.
Dalam jumpa pers yang dihadiri Kepala Kanwil DJPb Provinsi Sulsel, Supendi, Kepala Kanwil DJBC Sulbagsel, Nugroho Wahyu Widodo, Kepala Kanwil DJKN Sulseltrabar, Arif Wintarto Yuwono, Kepala Bidang Data dan Pengawasan Potensi Perpajakan, Kanwil DJP Sulselbartra, Soebagio, Statistisi Ahli Madya KF Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik, BPS Sulsel, Suri Handayani, Local Expert Akademisi dari Universitas Hasanuddin Makassar, H. Marsuki, Prof., Ph.D., DEA. disebutkan, pertumbuhan ekonomi nasional Semester I 2023 mencapai 5,1% (yoy) sebagai terbaik kedua di dunia setelah Tiongkok dan dibandingkan dengan negara ASEAN lain. PDB Kuartal II/2023 tumbuh 5,17%. Pertumbuhan ekonomi yang baik dan tumbuh positif di hamper semua sektor tersebut, dampak dari berakhirnya masa pandemi.
Terkait inflasi, Juli 2023 gabungan 5 kota IHK (Makassar, Palopo, Parepare, Watampone dan Bulukumba) di Sulsel mengalami inflasi sebesar 3,34%. Sepuluh komoditas dominan penyumbang inflasi, bensin, beras, telur ayam ras, rokok kretek filter, ikan cakalang, udang basah, tarif kendaraan roda 2 online, bawang putih, angkutan dalam kota dan emas perhiasan. (*/rilis)