BISNISSULAWESI.COM, MAKASSAR — Di tengah kondisi pasar yang sedang tidak menentu, investor ritel boleh tersenyum pekan ini. Sebab, pemerintah mulai menjual instrumen surat utang negara (SUN) berbasis tabungan, bagi investor individu atau saving bond ritel (SBR).
Pemerintah memutuskan kembali menerbitkan SBR tahun ini, yakni SBR004. Padahal, instrumen jenis ini sudah diterbitkan Mei lalu, yang merupakan instrumen surat berharga negara (SBN) ritel pertama yang dijual secara daring (e-SBN), yakni SBR003.
Pada 20 Agustus lalu, Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan dijadwalkan membuka perdagangan di Bursa Efek Indonesia. Bersamaan dengan itu, dibuka juga masa penawaran SBR004 yang berlangsung hingga 13 September 2018 pukul 10.00 WIB.
Akhir pekan lalu, DJPPR telah mengumumkan profil dari instrumen ini. Berbeda dengan Obligasi Ritel Indonesia (ORI) atau sukuk ritel (sukri), instrumen ini tidak dapat diperdagangkan di pasar sekunder.
Selain itu, instrumen ini juga tidak dapat dicairkan hingga jatuh temponya (2 tahun), kecuali pada masa pelunasan sebelum jatuh tempo, 7 – 15 Oktober 2019. Itu pun, nilainya maksimal 50% dari nilai transaksi pembelian per agen atau mitra distribusi.
Meski memiliki keterbatasan, instrumen ini memiliki daya tarik kupon yang tinggi, 8,05% dan bersifat mengambang terhadap suku bunga BI 7 Days Repo Rate (7 DRR). Kupon ini diperoleh dari BI 7 DRR yang pekan lalu naik menjadi 5,50%, ditambah spread 255 bps.
Kupon ini merupakan kupon minimal yang akan naik tiap 3 bulan, bila ada kenaikan BI 7DRR. Namun, bila BI 7 DRR turun ke bawah 5,50%, kupon ini tidak berubah. Kupon minimal seri ini lebih tinggi dibandingkan dengan SBR003 lalu yang sebesar 6,80%.
Investor dapat membeli SBR004 dari 11 mitra distribusi secara online. Enam di antaranya Bank BCA, Bank Mandiri, BNI, Permata, BRI, dan BTN. Selain itu, bisa juga melalui perusahaan efek, Trimegah Sekuritas.
Carlo E. F Countrier, Branch Manager Trimegah Securities Makassar menuturkan, tujuan terpenting instrumen ini untuk memberikan pemanis kepada investor ritel, agar mereka teredukasi dan tersosialisasi tentang produk obligasi.
“Hal ini akan membantu pasar obligasi kita. Apabila dominasi investor lokal besar, tentu porsi asing bisa dikurangi. Saya cukup senang, karena tidak seperti ORI dan Sukri sebelumnya yang memberikan kupon yang dapat dibilang mengecewakan,” tuturnya. Hingga 13 September nanti, Trimegah menargerkan 100 SBR004 dengan Total investasi Rp 2 miliar.
“Kami bersyukur karena Trimegah bisa menjadi satu-satunya securities yang menjadi agen dalam penawaran instrumen ini, dan kami optimis bisa melewati target yang kami tentukan. Dan untuk investornya, Trimegah akan fokus menawarkan ke ritel masyarakat umum seperti mahasiswa, ibu rumah tangga, pedagang dan Pegawai Negeri Sipil,” tuturnya. / Komang Ayu