BISNISSULAWESI.COM, MAKASSAR – Transaksi nilai dan transaksi non tunai diperkirakan meningkat seiring pertumbuhan transaksi tunai pada Ramadhan dan Idul Fitri 2021. Menyusul berkembangnya tren digitalisasi transaksi pembayaran sejalan dengan tumbuh pesatnya moda belanja berbasis digital menggunakan uang elektronik.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sulawesi Selatan, Budi Hanoto menyebutkan, terjadi peningkatan signifikan pada nilai dan volume transaksi berbasis uang elektronik dari Rp 162,46 miliar pada Maret 2020 menjadi Rp 386,56 miliar pada Maret 2021
“Secara tahunan, terjadi peningkatan sebesar 138%,” katanya.
Di pihak lain, kecenderungan peningkatan transaksi berbasis uang elektronik ini tidak diikuti dengan performa kanal pembayaran berbasis kartu kredit. Dikatakan Budi, terjadi penurunan nilai transaksi kartu kredit sebesar 15% (y-o-y) pada Maret 2021 menjadi Rp 318,7 miliar sejalan dengan volume transaksi yang juga turun sebesar 9% (y-o-y) menjadi 338.906 transaksi.
Sementara itu, untuk transaksi wholesale (RTGS) di Sulawesi Selatan cenderung meningkat pada Maret 2021 dengan kenaikan 24,84% (y-o-y) sebesar Rp 8,8 triliun dari tahun sebelumnya yang hanya Rp 7,1 triliun.
Bank Indonesia terus mendorong masyarakat untuk menggunakan transaksi pembayaran secara non-tunai baik melalui digital banking, uang elektronik, maupun pemakaian QR Indonesia Sandard (QRIS). Perkembangan infrastruktur digital yang semakin berkembang diimbangi dengan kerangka aturan yang memadai telah mendukung terciptanya transaksi pembayaran non tunai dengan cepat, murah, mudah, aman, dan handal sehingga mengarah pada terwujudnya less cash society.
***