BISNISSULAWESI.COM, MAKASSAR — PT. Angkasa Pura I (Persero) terus membenahi kualitas pelayanan Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar. Mulai peningkatan kapasitas tampung apron, perbaikan beberapa bagian terminal dan beberapa kegiatan investasi lain. Kaitan dengan hal tersebut, Angkasa Pura I menganggarkan dana investasi sebesar Rp 727 Miliar pada tahun anggaran 2018. General Manager PT. Angkasa Pura I Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Cecep Marga Sonjaya menyampaikan hal itu kepada Bisnis Sulawesi di ruang kerjanya, Kamis (22/2).
Cecep yang saat itu didampingi Humas PT. Angkasa Pura I, Turah Ajiari menyebutkan, proses pengerjaan beberapa proyek dari dana investasi tersebut saat ini sudah berlangsung. Salah satunya peningkatan kapasitas tampung apron yang pengerjaannya ditarget rampung pada akhir Triwulan II/2018. Kapasitas apron yang sedang dikerjakan diperkirakan bisa menambah daya tampung antara 6-8 pesawat. Itu artinya, jika pengerjaan apron selesai, daya tampung apron Bandara Internasional Sultan Hasanuddin yang saat ini 34 pesawat, bertambah menjadi 40-42 pesawat, termasuk di dalamnya pesawat berbadan besar.
Ini juga berkaitan dengan acara tahunan Dana Moneter Internasional (International Moneter Fund/IMF) dan World Bank (Bank Dunia) yang dijadwalkan berlangsung di Bali, 12-14 Oktober 2018. Dimana, Bandara Internasional Sultan Hasanuddin dipastikan menjadi salah satu tempat mendarat pesawat berbadan besar yang mengantar jemput para delegasi dari beberapa negara.
Bertambahnya daya tampung apron, Cecep berharap berimbas pada bertambahnya jumlah penumpang yang terlayani di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin. Jumlah penumpang bertambah, baik datang maupun yang pergi, pasti berimbas pada perekonomian Sulawesi Selatan. “Penumpang yang datang dan pergi itu pasti menghabiskan beberapa waktunya di Sulawesi Selatan, khususnya Makassar.
Apakah untuk berbisnis, pertemuan atau berwisata. Itu jelas berpengaruh terhadap perekonomian Sulsel,” sebut pria asli Palembang itu.
Pada intinya tambah Cecep, dana investasi Rp 727 miliar yang dianggarkan pada 2018, secara keseluruhan untuk peningkatan kualitas pelayanan di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, peningkatan keamanan dan kenyamanan, baik untuk pesawat maupun penumpang serta keseluruhan operasional bandara.
Terkait kegiatan investasi, tender dilakukan secara terpisah antara item pekerjaan satu dengan item pekerjaan lain. “Prosesnya agak sedikit lama di penyamaan persepsi dan sinergi dengan pihak kejaksaan. Kami harus menggunakan dana investasi itu secara transparan. Oleh karenanya, sejak proses awal sudah dilakukan pengawasan dengan melibatkan pihak kejaksaan,” pungkas Cecep./Bali Putra