Tingkatkan Ekonomi Masyarakat Kawasan Pesisir, PLN Luncurkan Program TJSL Pengembangan Furniture Daur Ulang Sampah Plastik

43
pengguntingan pita secara simbolis membuka workshop baru untuk program furniture daur ulang Rappo Indonesia

BISNISSULAWESI.COM, MAKASSAR – Makassar, 31 Desember 2024 – PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat (UID Sulselrabar) bekerja sama dengan Rappo Indonesia meluncurkan program pengembangan furniture berbahan dasar daur ulang. Program ini bertujuan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat prasejahtera di kawasan pesisir. Acara tersebut berlangsung pada Jumat, 27 Desember 2024, di Rappo Impact Centre Workshop, Kota Makassar.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Sulawesi Selatan, Andi Hasbi, menyatakan bahwa sampah plastik merupakan masalah besar yang membutuhkan penanganan menyeluruh. “Sampah plastik adalah tantangan yang harus kita atasi bersama. Melalui program ini, kami mendorong masyarakat untuk lebih sadar akan pentingnya pengelolaan limbah dan daur ulang. Sinergi antara Rappo, PLN, dan pemerintah sangatlah penting untuk menciptakan solusi yang berkelanjutan, sekaligus memajukan ekonomi lokal sambil menjaga kelestarian lingkungan,” tandasnya.

Foto Bersama Manajemen PLN UID Sulselrabar, DLHK Provinsi Sulawesi Selatan, Dinas Perdagangan Dan Perindustrian Kota Makassar Berserta Tim Rappo Indonesia

Warga Kecamatan Biring Kanaya, Alwan Januar Setiawan, menyampaikan rasa bangganya terhadap program ini. Menurutnya, program ini merupakan langkah signifikan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat sekaligus memberikan edukasi tentang dampak positif dari daur ulang.

“Pembukaan program ini adalah momentum yang sangat baik untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap potensi barang daur ulang. Kami berkomitmen mendukung program ini agar dapat memberikan peluang lebih luas bagi masyarakat, terutama di daerah pesisir yang sering luput dari perhatian,” jelasnya.

Ia menambahkan bahwa dengan adanya program ini, masyarakat, terutama ibu-ibu dan nelayan yang terkadang tidak bisa melaut karena faktor cuaca, mendapatkan alternatif penghasilan. “Program ini memberi mereka peluang untuk memperoleh pendapatan tambahan,” tuturnya.

General Manager PLN UID Sulselrabar, Budiono, menyatakan dukungan penuh PLN terhadap kegiatan ini. “PLN mendukung program ini sebagai bagian dari tanggung jawab sosial dan lingkungan kami. Melalui kolaborasi dengan Rappo, kami berkomitmen memastikan bahwa program ini berkelanjutan dan memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat. Kami juga mendukung melalui bantuan peralatan dan material yang dibutuhkan dalam proses produksi,” ungkapnya.

Baca Juga :   Pj Sekda Hadiri Rakor Pencegahan dan Penurunan Stunting Kemenko Bidang PMK RI

Budiono menambahkan bahwa sinergi lintas sektor sangat penting untuk mencapai tujuan bersama dalam memberdayakan masyarakat dan menjaga kelestarian lingkungan. “Kami berharap program ini tidak hanya meningkatkan ekonomi masyarakat tetapi juga menumbuhkan kesadaran tentang pentingnya pengelolaan limbah serta dampak sampah plastik terhadap lingkungan,” tambahnya.

CEO Rappo Indonesia, Muhammad Akmal Idrus, menjelaskan bahwa pembukaan program ini merupakan langkah strategis Rappo dan PT PLN (Persero) UID Sulselrabar dalam mengubah sampah plastik menjadi produk bernilai tinggi. Ia menekankan bahwa inisiatif ini penting bagi masyarakat prasejahtera, khususnya di kawasan pesisir yang sebagian besar penduduknya bergantung pada sumber daya alam.

“Strategi kami adalah memberdayakan masyarakat lokal melalui pelatihan dan pengembangan keterampilan dalam memproduksi furniture berbasis daur ulang. Kami percaya inisiatif ini akan membuka peluang baru bagi masyarakat prasejahtera di kawasan ini. Melalui program ini, kami tidak hanya menciptakan produk bernilai, tetapi juga memberdayakan komunitas lokal untuk meningkatkan kesejahteraan mereka. Kami berharap program ini dapat memacu lebih banyak inovasi dan kolaborasi di masa depan,” ungkap Akmal.

Acara ini diakhiri dengan pembukaan workshop pengelolaan furniture daur ulang yang diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir sekaligus menciptakan kesadaran lebih luas akan pentingnya pengelolaan limbah dan keberlanjutan lingkungan. Dengan adanya workshop ini, Rappo Indonesia dan PLN optimis dapat menginspirasi lebih banyak inisiatif di masa depan yang memberikan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan.(*)