BISNISSULAWESI.COM, MAKASSAR — Siapa yang tidak mengenal Haji Muhammad Aksa Mahmud. Ia merupakan pendiri Bosowa Corp, yang menjadikannya menduduki peringkat 38 dalam daftar 40 orang terkaya versi Forbes.
Berdasarkan catatan Forbes, suami Ramlah Kalla (adik Jusuf Kalla) memiliki kekayaan sebesar US$780 juta. Bosowa Corp merupakan perusahaan yang bergerak di bidang otomotif, semen, logistik, transportasi, pertambangan, properti, jasa keuangan, infrastruktur, energi, media, dan Multi Bisnis. Aksa Mahmud juga memiliki saham di PT Bank Bukopin Tbk., dan PT Bank QNB Kesawan Tbk. Sebagai Politikus, ia pernah menjadi Anggota MPR RI Fraksi Utusan Daerah dari Sulawesi Selatan pada tahun 1999-2004. Juga menjadi anggota Dewan Perwakilan Daerah periode 2004-2009 mewakili Sulawesi Selatan.
Siapa yang menyangka kesuksesan yang dimiliki sekarang tidak diraih dengan mudah. Seperti orang yang berjalan di pantai, kadang Aksa terjatuh tersandung kadang, atau diterpa ombak. Akan tetapi itu tidak membuatnya menyerah, malah terus bangkit mengejar kesuksesan.
“Saya terlahir bukan dari orang tua yang kaya raya. Sejak kecil saya senang berjualan. Saat waktu istirahat atau selesai pelajaran, saya menjual kue buatan Indo’ (ibu),” ujar Aksa disela-sela menerima tamu di acara open house yang dilaksanakan di kediaman pribadinya.
Yang pernah dilupakan dari ayah mantan Ketua umum HIPMI Erwin Aksa ini, saat bulan Ramadan, setelah shalat Ashar ia mengendarai sepeda pergi ke Pasar Takalasi, membeli es batu dan kurma untuk dijual kembali. Uang dari hasil berjualan itu diserahkan kepada ibunya, dan hanya meminta uang ketika butuh modal tambahan.
Diakui Aksa, kunci kesuksesannya adalah karena adanya orang-orang hebat di sekelilingnya. Meskipun orang-orang hebat itu bukan figur yang dikenal luas, tapi sangat hebat dalam menggunakan segala apa yang dimilikinyas, baik pemikiran, tutur kata, sikap dan rezki yang didapatkan.
“Saya berpegang pada hati, segala sesuatu yang dilihat sesungguhnya tidak mungkin. Tapi saya yakin dengan apa yang dikatakan nenek moyang saya, guru besar itu adalah hati yang tidak pernah bohong,” tegasnya./Nur Rachmat