BISNISSULAWESI.COM, MAKASSAR – Pejabat PT PLN Unit Induk Distribusi (UID) Sulselrabar menemui Wali Kota Makassar, Moh. Ramdhan “Danny” Pomanto di Jalan Amirullah, Selasa (07/11/2023) malam. Ada beberapa poin dibahas dalam pertemuan, salah satunya permohonan maaf PLN atas pemadaman bergilir di Makassar akhir-akhir ini.
“PLN menyampaikan permohonan maaf dan menjelaskan perihal pemadaman bergilir. Namun, kondisinya memang seperti ini, mau bagaimana,” ujar Danny Pomanto.
Secara langsung, ke hadapan pihak PLN, Danny Pomanto mengaku menyampaikan bahwa sudah banyak korban yang diakibatkan langsung atau tidak langsung karena listrik. Termasuk barang-barang elektronik warga banyak yang rusak akibat pemadaman.
“Itu yang saya marah. Sudah tiga orang meninggal akibat kebakaran. Penyebabnya langsung maupun tidak langsung akibat PLN,” ucap Danny seraya menyayangkan listrik juga padam saat puncak perayaan Hari Jadi kee-416 Kota Makassar.
Danny Pomanto menyarankan PLN mengarahkan program CSR untuk melakukan pemeriksaan rumah-rumah warga yang rawan terbakar akibat tegangan tinggi pascapemadaman bergilir. Terhadap kabel-kabel yang tidak lagi mampu menerima tegangan yang mendadak naik turun.
Ia juga secara tegas meminta PLN tanggung jawab atas kerugian yang dialami masyarakat akibat kondisi pemadaman bergilir. Apalagi tidak sedikit masyarakat yang marah dengan pemadaman oleh pihak PLN.
Sementara itu, Manager Komunikasi dan TJSL PLN UID Sulselrabar, Ahmad Amirul Syarief mengatakan pihaknya segera menindaklanjuti pertemuan dengan Wali Kota Makassar Danny Pomanto.
Termasuk mengajak Wali Kota Danny Pomanto untuk melihat kontrol room PLN, sistem kelistrikan di Kota Makassar.
“Kami tentunya akan menindaklanjuti sesuai hasil pembicaraan akan ada bantuan ke masyarakat, juga ada aksi-aksi mengajak langsung pak wali melihat bagaimana kontrol room kami, bagaimana kelistrikan di Kota Makassar,” ujarnya.
Soal keresahan masyarakat, lanjut Ahmad, pihaknya sementara berusaha melakukan teknologi modifikasi cuaca di PLTA yang kekurangan air.
“Juga ada rencana relokasi pembangkit di luar Sulawesi yang masuk untuk menambah kapasitas pembangkit di sistem kelistrikan kita,” ungkapnya.
Hanya saja diakuinya, saat ini kondisi di PLTA masih belum signifikan. Sehingga masih ada masyarakat yang belum bisa menikmati listrik secara maksimal.
“Namun harapan kami hujan yang turun di daerah aliran sungai yang menyuplai PLTA-PLTA besar. Kalau sekarang belum signifikan untuk bisa membantu meningkatkan kapasitas pembangkit,” jelasnya. (*)