BISNIS SULAWESI, MAKASSAR – Telkomsel bersama Organisasi Pewarta Foto Indonesia (PFI) Makassar, Sulawesi Selatan menggelar diskusi akhir tahun mengangkat tema ‘Fotografi Era Digital’ di gedung Miring Telkomsel jalan Andi Pangeran Pettarani, Makassar, Sabtu.
Wali Kota Makassar, Moh Ramadhan Pomanto disela membuka acara tersebut mengatakan, membuat karya foto saat ini sangat mudah tidak hanya menggunakan kamera profesional DSLR versi digital, mirrorles bahkan ponsel pintar dilengkapi kecanggihan juga bisa membuat foto bagus.
“Karya sebuah foto adalah menggambarkan tentang kehidupan. Era digital saat ini tidak lepas dari fotografi. Karena satu karya foto itu bisa menciptakan seribu berita,” tuturnya.
Menurut dia, perkembangan zaman sudah berubah, foto-foto demonstrasi yang biasa ditayangkan di media pun mulai berkurang, sehingga membuat kepercayaan orang semakin meningkat hingga mampu meningkatkan perekonomian di Kota Makassar.
Pihaknya berharap karya foto yang diproduksi dimasa mendatang mampu memberikan dampak positif bagi bangsa dan negara, karena sebuah foto sangat berpengaruh pada citra daerah maupun pemerintahannya.
“Mari kita berkomitmen untuk produktif membuat karya foto yang bermanfaat dan tidak melemahkan apalagi mendeskreditkan bangsa kita, mari membuatnya lebih kuat. Tentu ini menjadi tantangan buat kita semua utamanya Kota Makassar yang saat ini semakin kondusif,” harap pria disapa akrab Danny Pomanto ini.
Sementara Branch Manager Telkomsel Makassar Andi Reza pada kesempatan itu menuturkan, sekarang jaman fotografi sangat dimudahkan dengan teknologi utamanya pada pengguna ponsel yang dilengkapi kecanggihan kameranya.
Selain itu, pihaknya menyambut baik pelaksanaan diskusi akhir tahun yang membahas tentang fotografi di era digital yang berkesinambungan dengan program Telkomsel terus mengembangkan layanan digital untuk memudahkan pelanggannya menikmati kenyamanan bersama jaringan Telkomsel.
“Sekarang membuat foto pakai handphone sudah bisa. Dulu pewarta foto harus membuat berita foto butuh waktu , tapi sekarang sudah digitalisasi dan cepat. Nah, disinilah kami hadir memberikan fasilitas jaringan di seluruh wilayah Indonesia agar bermanfaat bagi semua,” tambah Reza.
Dalam diskusi tersebut menghadirkan Ketua BPC Persatuan Humas (Perhumas) Makassar Sulsel, Devi Khadaffi, Ketua PFI Makassar sekaligus Redaktur Foto harian Tribun Timur, Ocha Alim Bachri, Redaktur Foto Harian Fajar, Tawakal Basri, dan Blogger dan Influencer Zilqiah Angraini dipandu Darwin Fatir dari Jurnalis Kantor Berita Antara.
Ketua PFI Makassar Ocha Alim pada kesempatan itu memaparkan tentang bagaimana karya foto jurnalistik tersebut dibuat di zaman dulu dari kamera analog yang begitu sulit dan sekarang dengan mudahnya dizaman digital.
“Membuat karya foto saat ini sangat mudah dan hasilnya juga bagus, berbeda di masa lalu yang butuh proses panjang. Foto-foto jurnalistik tentu agak berbeda dengan foto biasa karena memerlukan ketelitian karena menyampaikan informasi berita dalam suatu peristiwa,” ujarnya.
Redaktur Foto Harian Fajar, Tawakal Basri menambahkan, foto jurnalistik adalah sebuah karya foto yang mencari momen yang penting agar itu menjadi sebuah berita. Foto Jurnalistik katanya, tentu menyimpan makna untuk disampaikan kepada publik bahwa karya foto jurnalistik merupakan karya dari seorang pewarta foto.
“Tantangan saat ini memang lebih mudah dibanding dulu, tetapi masalahnya banyak foto yang beredar tentu tidak sama dengan foto yang dihasilkan pewarta foto. Mengapa peristiwa Gempa Palu sampai ke luar negeri, itu karena kehadiran pewarta foto mengabadikannya dengan sisi lain agar orang menjadi tergugah untuk memberikan bantuan kemanusiaan,” tambahnya.
Sedangkan Ketua BPC Perhumas Makassar, Sulsel, Devo Khadaffi dalam pemaparannya lebih kepada bagaimana orang menciptakan fotografi lebih positif dan menjadikan dirinya sebagai humas untuk dirinya sendiri.
Bloger dan Influencer Zilqiah Angraini mengemukakan, dirinya pernah bergelut di fotografi dan saat ini memiliki blog untuk menyalurkan tulisannya, dengan gayanya sendiri, dan telah menjadi inspirasi bagi orang lain.
Hadir pula dalam kegiatan Asisten II Pemerintah Provinsi Sulsel, Andi Irwan bangsawan dan sejumlah undangan lainnya. Panitia Pelaksana juga diakhir acara membagikan sejumlah hadiah door price dari sponsor pendukung berupa bingkisan, voucher hotel dan makan mala serta hadiah utama lomba foto On The Spot satu unit televisi.
Nur Rachmat
Foto: Masyudi Firmansyah