Target Peserta Terlampaui, Public Expose LIVE 2021 Dihadiri 49.395 Peserta

151
Direktur Pengembangan BEI, Hasan Fawzi, Direktur Keuangan dan Sumber Daya Manusia BEI, Risa E. Rustam, Direktur KSEI, Syafruddin, Direktur KPEI, Iding Pardi,. POTO : ISTIMEWA

BISNISSULAWESI.COM, MAKASSAR – Penyelenggaraan Public Expose Live 2021, 6–10 September 2021 sukses ditutup dengan dihadiri total 49.395 peserta daring. Melampaui target 44.000 peserta, serta melampaui pencapaian 41.361 peserta daring pada pelaksanaan Public Expose Live 2020.

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Hoesen menyebutkan, di tengah pandemi Covid 19, OJK akan terus bersinergi dengan pemerintah sekaligus seluruh stakeholders untuk menjaga stabilitas perkonomian, termasuk Pasar Modal Indonesia, serta menjalankan program untuk mempercepat pemulihan ekonomi nasional.

OJK menyadari tugas dan tanggung jawab direksi serta komisaris perusahaan semakin berat, karena selain dituntut mengeluarkan usaha ekstra dalam mempertahankan kinerja Perusahaan, juga harus menjaga tata kelola yang baik.

Peran investor di sini sangat dibutuhkan, khususnya untuk melakukan kontrol terhadap perusahaan tercatat melalui partisipasinya dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Oleh karenanya, selain menghadiri paparan publik, OJK mendorong investor hadir dan menggunakan suaranya pada RUPS.

Adanya sinergitas semua stakeholders, OJK berharap semua elemen dapat mewujudkan Pasar Modal Indonesia yang wajar, teratur serta efisien, dan melindungi kepentingan investor termasuk masyarakat. Di kesempatan yang sama, OJK juga mengimbau bagi para anggota Direksi dan Komisaris Perusahaan Tercatat agar senantiasa menjalankan fiduciary duty masing-masing serta mematuhi semua rambu-rambu yang telah ditetapkan.

Direktur Utama BEI, Inarno Djajadi mengungkapkan, Public Expose Live 2021 merupakan momen tepat bagi investor untuk mengenal kondisi keuangan perusahaan tercatat. Sebagai komitmen BEI untuk memfasilitasi seluruh masyarakat agar mudah mendapatkan informasi pasar modal terkini, BEI melakukan berbagai transformasi digital.

Selama masa pandemi, kata Inarno, seluruh sosialisasi dilaksanakan secara daring. Sehingga seluruh investor memperoleh kesempatan mendapat informasi perkembangan perusahaan tercatat secara langsung dari pihak manajemen.

Baca Juga :   Diskominfo Gelar Upgrading SOP, Tingkatkan Penguatan Kapasitas PPID Pelaksana

Upaya BEI dalam mengakselerasi transformasi digital 2019 dan 2020 telah berdampak positif bagi terciptanya tonggak baru pencapaian Pasar Modal Indonesia. Saat ini jumlah investor saham lebih dari 2,5 juta Single Investor Identification (SID).

“Semoga kemudahan mengakses informasi pasar modal semakin meningkatkan kepercayaan masyarakat,” ungkap Inarno.

Direktur Pengembangan BEI, Hasan Fawzi berharap konsep Public Expose Live 2021 dapat memberikan inspirasi bagi pelaksanaan berbagai kegiatan edukasi pasar modal lainnya agar menjangkau lebih luas dan lebih bermanfaat bagi kesejahteraan bangsa.

Perusahaan tercatat yang mengikuti Public Expose Live 2021 berasal dari seluruh sektor industri dan dihadiri lengkap direksi beserta jajaran manajemennya. Public Expose Live 2021 diikuti 49 perusahaan tercatat dengan 39 sesi public expose dihadiri lebih dari 500 peserta, 14 sesi 1.000 peserta, bahkan 2 sesi public expose, yaitu PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk dihadiri 3.731 peserta, dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk mencatat rekor baru dengan dihadiri 2.794 peserta.

Pendekatan baru pemaparan kinerja perusahaan tercatat dengan penggunaan teknologi dan telah diterapkan sejak Public Expose LIVE 2020 ternyata juga direspon sangat baik masyarakat. Dari 49.395 peserta sesi public expose, 56 persen pengakses merupakan investor generasi milenial berusia 24-39 tahun. “Mengindikasikan, pendekatan berbasis teknologi digital dan virtual ini tepat sasaran serta sesuai dengan pesatnya peningkatan jumlah investor dari generasi milenial,” kata Hasan

Melalui Public Expose Live, diharapkan dapat meningkatkan pemahaman investor terhadap kinerja perusahaan tercatat di BEI. Public expose dianggap semakin mampu meningkatkan transparansi dan keterbukaan informasi bagi lebih banyak investor di Indonesia yang pada akhirnya diharapkan dapat bermuara bagi peningkatan aktivitas transaksi investor di pasar modal.

Baca Juga :   Bambang Brodjonegoro Sebut Jokowi Pilih Kalimantan Ibu Kota Negara

Bali Putra