BISNISSULAWESI.COM, MAKASSAR – Sebanyak 30,3% masyarakat Makassar menyatakan ekonomi rumah tangganya makin buruk, sebanyak 12,5% tetap buruk dan 1% lainnya menyatakan jauh lebih buruk.
Sementara itu, ada sebanyak 33,3% menyatakan tidak ada perubahan tetap baik, sebanyak 20,8% leebih baik dan 1,3% menyatakan jauh lebih baik.
Persentase tersebut muncul dalam hasil survei yang dilakukan Celebes Research Center/Compaign Research Consulting (CRC) terkait persepsi public terhadap kinerja anggota DPRD Kota Makassar.
Direktur CRC, Herman Heizer menyebutkan, survei dilakukan serentak pada Desember 2022, dengan populasi survei seluruh warga Makassar yang sudah memiliki KTP atau sudah mempunyai hak pilih.
Jumlah responden 400 orang tersebar di 15 kecamatan dengan sampel terdistribusi secara proporsional di setiap kecamatan sesuai proporsi jumlah penduduk serta pemilihan responden secara acak dengan cara multistage random sampling.
“Toleransi kesalahan (margin of error) 4.9 % pada tingkat kepercayaan 95 persen,” ujar Heizer.
Responden didominasi usia 42-45 tahun dengan latar pendidikan SLTA/sederajat dengan dominasi berpenghasilan Rp 1 – 1,5 juta dan Rp 2 – 3 juta dengan profil pekerjaan didominasi buruh/tukang, wiraswasta, pekerja tak tetap/serabutan, pensiunan dan lainnya.
Ketika ditanya terkait perekonomian Kota Makassar, 32,0% responden menyebutkan perekonomian kota Makassar lebih baik, kemudian 30,3% menyatakan tidak berubah tetap baik dan 21% responden menyatakan lebih buruk.
Dari hasil survei juga disebutkan sejumlah masalah utama yang dihadapi, lima tertinggi diantaranya, susah mencari lapangan kerja, banjir/genangan saat hujan deras, kemacetan, perekonomian yang semakin sulit dan geng motor/begal.
Dibutuhkan program-program mendesak untuk mengatasan masalah utama tersebut diantaranya, penyediaan lapangan pekrjaan, pengentasan kemiskinan, penanganan banjir, mengatasi kemacetan dan prbaikan infrastruktur jalan.
Bali Putra