BISNISSULAWESI.COM, MAKASSAR — Deputi Bidang Pengembangan SDM Kementerian Koperasi dan UKM bersama Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) bersinergi dengan Bisnis Sulawesi dan empat perguruan tinggi swasta (UMI Makassar, Unismuh, STIE Nobel Indonesia dan STIE AMKOP) telah sukses menggelar kegiatan Pemasyarakatan dan Pelatihan Kewirausahaan, dengan tema Gerakan Mahasiswa Pengusaha, di Aerotel Smile Hotel, 6, 8 sampai 10 Maret 2018.
Pemasyarakatan Kewirausahaan melibatkan 150 mahasiswa terpilih dari keempat perguruan tinggi, kemudian diseleksi dan diloloskan 80 mahasiswa untuk mengikuti pelatihan kewirausahaan. Setelah mengikuti pelatihan selama tiga hari, dipilih kembali dan diloloskan 20 mahasiswa yang memiliki usaha produktif dan konsisten yang nantinya mendapat penguatan modal usaha maksimal Rp 13 juta.
Kementerian Koperasi dan KUMKM RI menggelar kegiatan serupa di Sembilan provinsi di Indonesia, Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Bali dan Sulawesi Selatan.
Kepala Sub Bidang Fasilitasi Sertifikasi SDM UMKM, Eny Priatianingsih mengatakan, ini merupakan kegiatan pertama kali digelar dalam rangka mengembangkan pegusaha-pengusaha yang masih mahasiswa untuk bisa terus berkembang. Kementerian Koperasi dan UKM kata dia, sifatnya hanya sebagai fasilitator pengembangan usaha. Untuk tindak lanjutnya diserahkan ke dinas provinsi.“Tujuannya memberikan pemahaman bisnis kepada pelaku UKM utamanya wirausaha pemula (mahasiswa), termasuk bisnis ecommerce. Dengan pelatihan ini, diharapkan bisa membantu tidak hanya bagaimana mempublikasikan secara online, juga bisa bersaing secara global sehingga pertumbuhan ekonomi di daerah pelaku usaha bisa meningkat,” jelas Kepala Sub Bidang Fasilitasi Sertifikasi SDM UMKM, Eny Priatianingsih.
Dalam sambutannya, Drs Abdul Aziz Bennu, MM selaku Kepala Balai Diklat Koperasi dan UKM, mewakili Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sulsel, mengatakan, kegiatan ini merupakan momentum sangat penting dan strategis, dalam membangun dan mengembangkan potensi daerah, dengan menghadirkan Sulsel dalam konteks 3M+1B for Sulsel.
“Kegiatan ini dilaksanakan dalam konteks 3M+1B for Sulsel, yang merupakan akronim dan langkah nyata untuk Sulsel lebih maju, mandiri dan modern, dalam suasana kebersamaan. Ini akan membuat Sulsel akan semakin gemilang. Sudah saatnya kita merdeka, bangga, sayang dan selalu di hati,” ujarnya saat membacakan sambutan Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sulsel.
Salah satu program prioritas pemprov Sulsel menurut Aziz, pengembangan kewirasauaaan berbasis pedesaan dan kelurahan. Selain itu juga, diperlukan peningkatan kualitas koperasi dan UMKM, dalam rangka Sulsel mempersiapkan diri melakoni perilaku pasar Masyarakat Ekonomi ASEAN.
Menurutnya, para pelaku UMKM harus didorong dan difasilitasi dalam peningkatan produktivitas, peningkatan nilai tambah produk, serta peningkatan daya saing, sehingga mampu bersaing pada pasar bebas ASEAN.
Makanya pemerintah daerah bersama seluruh stakeholder, diharapkan dapat menjadi motivator yang kuat dalam menghadirkan pelaku usaha yang tangguh, sebagai ujung tombak mendorong pertumbuhan ekonomi Sulsel.
“Kami berharap, dari kegiatan ini akan muncul pengusaha-pengusaha muda dari kalangan mahasiswa. Apalagi di zaman milenial sekarang, minat anak muda menjadi pengusaha sangat tinggi,” tutur Azis.
Perkembangan teknologi yang semakin maju, selayaknya dimanfaatkan dengan sebaik mungkin oleh para pengusaha. Ini semakin menguatkan peran entrepreneur jaman now, yang banyak memanfaatkan media internet untuk memasarkan produk, serta menjadikan tingkat kepercayaan kepada para pengusaha berbasis online, semakin tinggi.
Salah satu mahasiswa yang mengikuti kegiatan tersebut, Imaduddin dari Universitas STIE Nobel mengaku, apa yang dilakukan pemerintah provinsi Sulsel ini sangat bermanfaat buat dirinya. Apalagi dengan adanya materi-materi mengenai kewirausahaan, dapat menjadi inspirasi bagi dirinya dalam berwirausaha.
“Saya memiliki usaha minuman Rb buble yang sudah berjalan 2 tahun. Pelatihan seperti ini sangat membantu saya dalam berwirausaha kedepannya. Saya juga antusias mengikuti, karena ada 20 mahasiswa yang akan di berikan bantuan oleh Kementerian Koperasi untuk penguatan modal,” tuturnya.
Kegiatan pemasyarakatan dan pelatihan kewirausahaan menghadirkan sejumlah narasumber dan praktisi usaha untuk berbagi cerita sukses, diantaranya DR. Anas Iswanto Ketua Program Studi Magister Ekonomi dan Sumber Daya, Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin, Ahmad Sahwawi dari Gen Oil, Asri Jumadi dari Kikome dan lainnya.
“Entrepreneur itu tidak sekadar berdagang, entrepreneur sejati itu menambah nilai dari suatu barang, dari yang tidak berharga menjadi bernilai dengan melakukan inovasi produk, kemasan dan proses,” ujar DR. Anas seraya mengatakan, seorang wirausaha harus memiliki karakteristik percaya diri, berorientasi pada tugas dan hasil, keberanian mengambil resiko, kepemimpinan, keorisinilan dan berorientasi pada masa depan./Nur Rachmat, Komang Ayu