Siap Jadi Kampus Piloting, Poltekbos dan Kanwil DJP Sulselbartra Usung Program Renjani

33
POTO : ISTIMEWA

 

BISNISSULAWESI.COM, MAKASSAR – Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Sulselbartra berkolaborasi dengan Politeknik Bosowa (Poltekbos) terkait integrasi Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Mandiri untuk inklusi kesadaran pajak melalui Relawan Pajak untuk Negeri (Renjani).

Kaitan dengan kolaborasi ini, Perwakilan DJP, Sri Budhi yuliastono, Indah Permatahati, Patricia Yuliani Memble, Irvan Fatahilah beraudiensi ke Poltekbos Makassar, Selasa (07/01/25). Diterima Direktur Poltekbos, Dr. Ridwan bersama jajaran.

Kanwil DJP menginisiasi Piloting Project Program Renjani, yang memungkinkan untuk diintegrasikan ke program MBKM Mandiri dengan inklusi kesadaran pajak.

Melalui program ini, mahasiswa berpeluang untuk terlibat langsung dalam proses bisnis perpajakan, sehingga  dapat meningkatkan pemahaman dan kepedulian para mahasiswa terhadap pajak.

Program tersebut bertujuan untuk memberikan pengalaman praktis kepada mahasiswa dalam bidang perpajakan sekaligus mendukung inklusi kesadaran pajak di masyarakat.

Sri Budhi yuliastono memaparkan melalui Program Renjani, DJP tidak hanya mendukung kebijakan MBKM tetapi juga memperluas pemahaman generasi muda tentang pentingnya pajak dalam pembangunan negeri.

“Salah satu bentuk program MBKM yaitu magang 1-2 semester sejalan dengan visi Program Renjani, membekali mahasiswa pengalaman yang cukup melalui pembelajaran langsung di tempat kerja (experience-based learning),” ujarnya.

Selama mengikuti Program Renjani, mahasiswa akan mendapatkan hard skill (keterampilan, complex problem solving, analytical skills), maupun softskill (etika profesi/kerja, komunikasi,kerjasama).

Tak hanya itu, Program Renjani memberikan tantangan dan kesempatan untuk pengembangan kreativitas, kapasitas, kepribadian, dan kebutuhan mahasiswa. Juga mengembangkan kemandirian dalam mencari dan menemukan pengetahuan melalui kenyataan lapangan seperti persyaratan kemampuan, permasalahan riil, interaksi sosial, kolaborasi,manajemen diri, tuntutan kinerja, target dan pencapaiannya.

Kampus yang dipilih pun harus memiliki beberapa kriteria, antara lain adalah telah memiliki Perjanjian Kerja Sama tentang Tax Center dan sudah mengimplementasikan Inklusi Kesadaran Pajak sampai tahapan kelima atau terakhir.

Baca Juga :   Pj Gubernur Sulsel Harap Saudagar Tana Luwu Pulang Investasi di Kampung Halaman

Ketua Tax Center, Veronika Sari denka turut menyampaikan  kegiatan Renjaniyang terintegrasi dengan MBKM juga dapat distrukturkan sesuai dengan kurikulum yang ditempuh oleh mahasiswa menjadi SKS.

“Kami menyambut baik dan sangat mendukung program ini, semoga program ini nanti berjalan dengan lancar dan bermanfaat bagi mahasiswa kami dan juga untuk kantor pajak,” pungkasnya. rls