BISNISSULAWESI.COM, MAKASSAR – Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkarmat) kota Makassar mencatat telah terjadi 51 kasus kebakaran di Kota Makassar sepanjang 2024.
Kejadian kebakaran tersebut, telah menyebabkan tiga orang meninggal dunia, satu orang luka-luka dan menimpa 56 kepala keluarga dengan 152 jiwa. Kerugian materil mencapai Rp12,845 miliar.
Berdasarkan data Disdamkarmat Kota Makassar, Selasa (28/05/2024), kasus kebakaran di kota daeng tergolong tinggi dan fluktuatif setiap tahunnya dalam lima tahun terakhir.
Pada 2019, terjadi 305 kali kebakaran, kemudian menurun pada 2020 dengan 141 kali peristiwa kebakaran, menurun lagi di 2021 dengan 138 kali peristiwa kebakaran, naik kembali pada 2022 dengan 151 kali peristiwa kebakaran, lalu naik signifikan di 2023 dengan 395 kali peristiwa kebakaran.
Khusus di 2024, pada Januari terjadi sebanyak 13 kali peristiwa kebakaran, Februari (5 kali), Maret (15 kali), April (11 kali) dan Mei sebanyak 7 kali peristiwa keebakaran. Dari 51 kali kasus kebakaran tersebut, 18 kali diantaranya diakibatkan listrik, 6 kali akibat tabung gas/kompor, 5 kali akibat sampah/alang-alang dan 19 kali peristiwa kebakaran yang tidak diketahui penyebabnya.
Sedangkan dari sisi objek diantaranya rumah tinggal, toko atau kios, industri, gudang, kendaraan serta lahan atau alang-alang.
Dinas Damkarmat Makassar memiliki 63 armada dan masih perlu di tambah jumlahnya secara bertahap. Begitu pula penempatan pos pemadam perlu ditambah berdasarkan lahan yang ada, demi ketentraman masyarakat.
Bukan hanya dalam hal penanganan dan penyelamatan peristiwa kebakaran, Disdamkarmat Makassar juga menangani penyelamatan, mulai penanganan ular, biawak, sarang lebah, sarang tawon, kucing, korban tenggelam, banjir, road traffic accident dan vertical rescue.
Termasuk membantu dalam membuka akses yang terputus pada saat peristiwa banjir dan tanah longsor yang terjadi kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, beberapa waktu lalu.
Bali Putra