BISNISSULAWESI.COM, MAKASSAR — Pasca dilantik Presiden RI Joko Widodo sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Periode 2018 – 2023, Nurdin Abdullah dan Andi Sudirman Sulaiman, akan langsung menggenjot sejumlah program kerja yang dijanjikan.
Dalam 100 hari ke depan, Prof Nurdin bersama wakilnya akan fokus membenahi birokrasi dan pelayanan publik di lingkup Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel. Ia mengaku memahami betul, jika program unggulan yang dijanjikan bersama pasangannya akan berjalan maksimal, apabila ditopang oleh birokrasi yang berintegritas, bermoral, dan bisa seirama.
“Seratus hari kedepan kita akan fokus pada pembenahan sektor pelayanan publik seperti perizinan. Bagaimana birokrat-birokrat ini kita ubah menjadi birokrasi yang melayani, yang memberikan kepastian kepada dunia usaha, dan semua dilakukan secara transparan,” ujarnya sesaat setelah ceremoni pelantikan dilakukan.
Kecermatan memperhatikan persoalan-persoalan di daerah, membuat Nurdin merumuskan suatu kebijakan yang ‘elegan’ dan tepat sasaran di dalam pemerintahannya. Ada lima program kerja yang dilahirkan dari proses pengamatan yang cermat. Seperti diakuinya, program itu dihadirkan setelah melalui ‘roadshow’ dari ujung Kabupaten Pulau Selayar, hingga di wilayah utara Sulsel, Luwu Timur.
Pertama, bantuan permodalan, teknologi dan keterampilan, demi mendukung pertanian dan perikanan. Nurdin Abdullah menyadari betapa modal, teknologi dan keterampilan adalah satu paket penting bagi petani dan nelayan. Maka hadirnya solusi program dalam wujud memberikan teknologi, dan disertai pula dengan pemberdayaan keterampilan kepada petani, akan jadi peluang besar memajukan aspek pertanian.
Kedua, rumah sakit regional di enam wilayah dan ambulans siaga. Penyediaan layanan rumah sakit di enam wilayah dan ambulan siaga, memiliki kemiripan dengan apa yang pernah dilakukan Nurdin Abdullah di Bantaeng, yang ternyata sukses. Ssemoga ini juga bisa membantu masyarakat di Sulsel.
Ketiga, birokrasi anti korupsi dan masyarakat madani. Birokrasi yang ‘bersih’ dari korupsi juga telah diwujudkan di dalam pemerintahannya di Bantaeng melalui perekrutan tenaga secara profesional. Birokrasi diisi oleh orang-orang yang dipilih melalui sistem yang tepat, mengedepankan profesionalitas kerja, perekrutan dan penempatan atas dasar kapasitas, dan dengan pengawasan yang benar.
Keempat, hadirkan destinasi wisata andalan berkualitas internasional. Nurdin Abdullah percaya bahwa keindahan melahirkan keuntungan. Secara ekonomi bisa dibuktikan bahwa keberadaan lokasi-lokasi wisata menguntungkan bagi warga sekitar. Mereka bisa membuka jualan di sekitar lokasi wisata.
Kelima, pembangunan infrastruktur yang menjangkau masyarakat desa terpencil. Nurdin Abdullah sadar bahwa konektifitas antar wilayah di Sulsel, hanya mungkin dilakukan melalui pembenahan infrastruktur, terutama infrastruktur jalan. Pembenahan infrastruktur jalan memungkinkan keterjalinan antara satu wilayah dengan wilayah lain.