BISNIS SULAWESI, MAKASSAR – TP PKK Kota Makassar bersama Dinas Kesehatan Kota Makassar menggelar anjangsana, sebagai rangkaian dari HUT ke 412 Kota Makassar.
Beberapa titik lokasi menjadi pilihan, diawali dengan berkunjung di Kelurahan Balang Baru, Kompleks Kusta, makan siang bersama dan juga membagikan paket perlengkapan mandi.
“Kegiatan ini sebagai wujud dukungan program pemerintah Jumat Berkah, menjalin silaturahmi, serta sebagai rangkaian kegiatan HUT Kota Makassar,” ujar Ketua TP PKK Kota Makassar, Murni Djamaluddin Iqbal, Jumat (1/11/2019).
Dalam kesempatan tersebut, digunakan pula oleh warga untuk menyampaikan beberapa keluh kesah mereka secara langsung, seperti beberapa hal terkait infrastuktur yang masih perlu dibenahi.
Beranjak dari Kompleks Kusta, Ketua TP PKK bersama rombongan yang terdiri dari pengurus TP PKK Kota Makassar, Dharma Wanita, serta Dekranasda Kota Makassar, serta Dinas Kesehatan Kota Makassar melanjutkan mengunjungi beberapa warga kota Makassar yang diketahui menderita gizi buruk.
Dalam kunjungan ke rumah warga yang menderita gizi buruk, dari 5 kunjungan, keseluruhannya adalah Balita. “Dari lima rumah yang kita datangi, semuanya Balita, dan alhamdulillah telah mendapatkan pendampingan dari Dinas Kesehatan melalui Puskesmas,” ujarnya.
Berdasarkan keterangan dari orang tua para Balita penderita gizi buruk tersebut, hampir secara keseluruhan dialami sejak lahir.
Balita yang sempat dikunjungi semisal Suci Ramadhani, putri dari pasangan Sarif dan Nia, yang kini telah berumur 2 tahun 5 bulan, awal mengalami gizi buruk setelah demam yang cukup tinggi, sehingga mengakibatkan putrinya kejang-kejang.
“Waktu itu usianya belum setahun, dan mengalami demam cukup tinggi, hingga kejang-kejang. Alhamdulillah, kini telah membaik dengan beberapa terapi yang diberikan,” ucapnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Makassar, dr Naisyah Tun Azikin menjelaskan, gizi buruk pada Balita dalam kondisi normal, biasanya dapat membaik setelah diberikan nutrisi yang cukup selama dua pekan.
Namun berbeda halnya jika disebabkan karena faktor lainnya, seperti yang dialami beberapa Balita, misalnya bawaan lahir ataupun terkena step yang memang membutuhkan pendampingan lebih, karena membutuhkan terapi yang lebih lama.
Beberapa balita lainnya yang dikunjungi yakni Bilmalik (2 tahun) putra dari pasangan Edi Setiadi dan Rahayu. Safirah (5 tahun) putri dari Syahrir dan Ani. Cantika Regina (4 tahun) putri dari Ismail dan Eka, serta Cinta (4 tahun) putri dari pasangan Rahmat dan Irmawati.
Nur Rachmat