Rumah Sakit Primaya Tingkatkan Teknologi dan Pelayanan Program Bayi Tabung

435
POTO : ISTIMEWA

BISNISSULAWESI.COM, MAKASSAR – Dipenghujung tahun 2022, Rumah Sakit Primaya Makassar memutuskan, untuk melakukan revonasi terhadap fasilitas klinik Primaya IVF, yang terletak di lantai 9 RS Primaya Makassar, sekaligus meningkatkan teknologi dan layanan terbaru di bidang pelayanan penanggulangan infertilitas.

Ade Gustian Yuwono, Direktur Utama PT Anugerah Bangsa Indonesia, anak perusahaan Primaya Hospital Group yang khusus menangani Primaya IVF, mengatakan, selama 5 tahun terakhir Klinik IVF di Rumah Sakit Primaya Makassar, telah melayani lebih dari 4.000 pasien, dimana lebih dari 1.500 di antaranya telah terkonversi menjadi Cycles IVF.

“Kami berencana meningkatkan fasilitas klinik, sehingga dapat melayani lebih banyak masyarakat yang membutuhkan layanan bayi tabung,” ujarnya.

Lanjut Ade Agustian, potensi pengembangan layanan bayi tabung di Kota Makassar, maupun di Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) sangat besar. Setiap tahun, terdapat kurang lebih 72.000 pernikahan, dimana prevalensi ketidaksuburan sebesar 11 persen.

“Setiap tahun terdapat penambahan kasus pasangan infertil, atau kurang subur, sebanyak 7.920 pasangan,” sebutnya.

Saat ini, layanan IVF di RS Primaya Makassar hanya mampu melayani 350 pasangan setiap tahun. Itu lah sebabnya, Primaya memutuskan untuk menambah fasilitas klinik serta teknologi IVF terbaru, agar mampu melayani 1.000 pasangan setiap tahun, dengan tingkat keberhasilan meningkat di atas 50 persen.

“Untuk memenuhi tujuan di atas, Primaya IVF Makassar telah menggandeng ahli fertilitas terkemuka di Kota Makassar dan sekitarnya. Diantaranya Prof.dr. John Rambulangi, SpOG, (K)-Fer, kemudian Dr.dr. Sam Richard Rambulangi, SpOG, (K)-Fer, dr Nathalia Mappewali, SpOG, dan dibantu tim dokter Andologi dr.
Rahmawati, Sp.And dan dokter urologi dr. Khoirul Kholis Sp.U.

Untuk memastikan kebutuhan layanan Bayi Tabung, Rumah Sakit Primaya melengkapi teknologi yang dikembangkan, termasuk ICSI / IMSI, Timelapse incubator, PGTA, maupun terapi adjuvant terbaru seperti PRP.

Baca Juga :   Menjaga Kesehatan Mental saat Bermedia Sosial

Nur Rachmat