BISNISSULAWESI.COM, MAKASSAR – Warga Makassar sedikit bernafas lega dari kemacetan. Karena mulai 2018 akan dimulai pengerjaan proyek jalan Tol Layang dalam kota yang melintasi Jl.A.P.Pettarani. Bahkan groundbreaking proyek senilai Rp 2,3 triliun telah dilakukan, Kamis (19/10/2017) bertepatan HUT Sulsel ke-348.
Adalah pelakasana proyek PT Bosowa Marga Nusantara, anak usaha PT.Nusantara Infrastruktur. Proyek ini diresmikan langsung oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono dan di saksikan Gubernur Sulawesi Selatan, Syahrul Yasin Limpo, Kepala Badan Pengaturan Jalan Tol (BPJT) , Herry Trisasputra Zuna, Kepala DPRD Sulawesi Selatan, H. Moh.Roem dan Walikota Makassar Ramdhan Pamanto.
Pelaksanaan groundbreaking ini merupakan tanda di mulainya pembangunan jalan, sebagai penambahan lingkup Jalan tol Makassar seksi 3 ( jalan tol layang AP. pettarani) yang di bangun di atas jalan nasional.
Selain itu, pembangunan ini juga merupakan salah satu kontribusi BMN yang turut serta memberikan solusi untuk mengurangi kepadatan kendaraan di dalam kota Makassar, terutama ruas jalan utama Pettarani.
Jalan tol layang ini memiliki panjang 5,1 km, dengan nilai investasi dari 2,3 triliun rupiah, menggunakan desain kantiliver (double decker) yang merupakan teknologi pertama di Indonesia. Setelah proses ground breaking butuh waktu sekitar enam bulan masa persiapan untuk menuju ke tahap pembangunan, pembangunan tol layang ini membutuhkan waktu sekitar 2 tahun masa kontruksi.Direktur Utama PT Bosowa Marga Nusantara, Anwar Toha mengatakan akan terus berupaya dalam memberikan solusi dan inovasi terbaik melalui implementasian desian dengan menggunakan teknologi. “Kami terus berupaya memberikan solusi dan inovasi terbaik melalui implemntasi desain dengan menggunakan teknologi yang dapat disepakati dan inovasi berbagai pihak, sehingga pembangunan jalan tol layang Pettarani dapat terlaksana> Kontruksi akan dimulai pada bulan maret 2018,” ujarnya.
Sementara Menteri PUPR, Basuki Hadi Mulyono mengatakan agar pembagunan tol layang pettarani segera dilakukan agar dapat menyiapkan pembangunan selanjutanya rute Maros-Makassar. “Saya minta jalan tol layang ini bisa cepat terlaksanakan, karena kami dari kemeterian akan mempertahankan anggaran yang diberikan untuk Sulawesi Selatan dan bisa jadi anggaran pembangunan jalan tol di Sulsel naik, jadi kalau sudah selesai pembangunan tol layang Pettarani, awal tahun 2018 kita bisa merencanakan pembangunan jalan tol rute Maros-Makassar,” katanya.
***Komang Ayu