BISNIS SULAWESI, MAKASSAR – Dinas Koperasi dan UKM Sulsel mencatat ada ribuan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di propinsi ini terdampak Covid 19 yang berimbas pada penurunan ekonomi para pekerjanya. Kaitan dengan itu, Dinas Koperasi dan UKM Sulsel merasa bertanggungjawab untuk ikut mengatasi masalah tersebut.
Kepala Dinas Koperasi dan UKM Sulsel, Abdul Malik Faisal menyebutkan, di tengah pandemi Covid 19, ada sejumlah kegiatan salah satunya pelatihan online secara berkelanjutan kepada pelaku UMKM, khususnya yang terdampak Covid 19.
‘’Pelatihan kami lakukan agar mereka (Pelaku UKM, red) bisa terus melakukan usaha saat pandemi ini. Pelatihan ini juga untuk mempersiapkan UKM yang bisa berlari ketika Pascapandemi,’’ ujar Malik Faisal.
Diskop dan UKM Sulsel juga menfasilitasi UKM khususnya UKM bidang kuliner dengan mempertemukan off taker, memfasilitasi penjualan secara online melalui grup-grup media sosial seperti WhatsApp.
‘’Alhamdulillah saat bulan puasa ini sudah berjalan dengan baik dan sudah terjadi intraksi antara penjual dan pembeli lewat medsos yang kami buat,’’ sebut pemilik hobi olahraga papan selancar.
Mempertemmukan UKM konveksi pembuatan APD (Hazmat) dengan lembaga/organisasi sosial yang siap membeli APD untuk kemudian disumbangkan ke rumah sakit yang menangani pasien Covid 19. Sejauh ini, upaya fasilitasi yang dilakukan juga sudah membuahkan hasil karena sudah ada transaksi.
‘’Ini juga kami lakukan, mengimbau seluruh kabupaten/kota agar melakukan gerakan belanja di warung tetangga dan produk KUMKM masyarakat dan ASN se Sulawesi Selatan dengan surat imbauan langsung dari Gubernur Sulsel. Tujuannya agar aktifitas ekonomi masyarakat tetap berjalan dan pelaku UKM tetap bisa mendapatkan penghasilan untuk biaya hidup sehari-hari. Ini jauh lebih terhormat dibanding mereka menunggu bantuan yang belum pasti mereka dapatkan,’’ sebut Malik Faisal
Saat dominan ASN bekerja dari rumah, perancang Young Enterpreneur School ini pun tetap melakukan aktiftas kesehariannya di kantor dengan bekerja secara normal. Namun tetap dengan protokol pencegahan penyebaran Covid 19. Staf Dinas Koperasi dan UKM Sulsel juga tetap masuk kantor, namun dengan sistem bergantian.
Sementara itu, berdasarkan data Diskop dan UKM Sulsel, ada 1.681 UKM di Sulsel terdampak pandemi Covid 19. Mengakibatkan 1.668 pekerja terdampak. Dari jumlah itu, Kota Palopo dengan jumlah UKM terdampak paling tinggi yakni 876 UKM denngan 977 pekerja, disusul Luwu Utara 381 UKM dengan 274 pekerja kemudian di tiga besar lainnya Bulukuma 114 UKM dengan 114 pekerja.
Bali Putra