Produksi Listrik PLTB Sidrap ke Jaringan Listrik PT PLN (Persero) Melampaui Proyeksi

233

BISNIS SULAWESI, SIDRAP – Produksi listrik PLTB Sidrap dalam dua tahun terakhir mencapai lebih dari 400.000 MWh. Setengah dari jumlah itu diproduksi pada tahun 2019, sementara sisanya dihasilkan tahun lalu, setelah PLTB Sidrap beroperasi secara komersial.

Umumnya peningkatan produksi energi listrik maksimal terjadi pada bulan April hingga Oktober, sementara pada bulan November ke Maret rata-rata lebih rendah. Bulan November umumnya menjadi bulan dengan hembusan angin yang rendah di wilayah PLTB Sidrap, seiring dengan datangnya musim penghujan.

Kondisi angin yang sedikit memberi kesempatan PT UPC Sidrap Bayu Energi, untuk fokus pada aktivitas pemeliharaan vital infrastruktur kunci. Tim ahli kami bekerja keras selama 24 jam setiap hari, melakukan pemeliharaan terjadwal guna mempersiapkan PLTB Sidrap memasuki musim dengan hembusan angin yang tinggi.

Senior Manager Plant PT UPC Sidrap Bayu Energi, Hamiruddin Saguni mengatakan, pihaknya menjalani bulan November yang tenang, setelah 9 bulan sebelumnya PLTB Sidrap menghasilkan listrik yang melimpah, 20 persen melampaui proyeksi. Dalam periode itu, dihasilkan energi bersih dan terbarukan, yang disalurkan ke jaringan PT PLN (Persero) Sulawesi Selatan.

“PLN hanya membayar daya listrik hasil produksi PLTB Sidrap. Jika hembusan angin di Perbukitan Pabaressang berhenti, atau PT UPC Sidrap dalam peroses pemeliharaan, sehingga listrik PLTB Sidrap tak mengalir ke jaringan milik PLN, maka perusahaan BUMN itu tak membayar apapun,” ditambahkan Hamiruddin.

Selain kontribusi PLTB Sidrap menghasilkan energi bersih dan terbarukan, keberadaan kebun angin pertama dan terbesar di Indonesia ini turut mendongkrak pendapatan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) di Desa Mattirotasi, Kecamatan Watang Pulu. Desa tersebut kini tercatat sebagai desa dengan penerimaan PBB terbesar se-Kabupaten Sidrap, berkat investasi PLTB Sidrap. Selain itu PT UPC Sidrap turut serta menghadirkan listrik ke masyarakat di Dusun Pabaressang yang telah puluhan tahun menanti.

Baca Juga :   Pegadaian - Kelompok Wanita Tani Bone, Resmikan Pekarangan Emas 

PT UPC Sidrap lebih jauh menjelaskan, kebun angin layaknya mengelola pertanian. Proses ini meliputi periode produksi tinggi yang panjang yang diselingin oleh masa pemeliharaan dalam rangka mempersiapkan PLTB menjalani musim produksi selanjutnya.

“Sebagian dari bulan November merupakan satu masa yang singkat untuk pemeliharaan PLTB Sidrap. Namun, kami gembira karena para ahli di PT UPC Sidrap sanggup untuk mengerjakan pemeliharaan dengan cepat dan menjaga kualitas tinggi dalam jangka waktu yang pendek,” tuturnya.

Tahun 2019 menjadi masa yang menakjubkan, dan penghargaan kepada seluruh pemangku kepentingan, yang telah mendukung untuk mencapai kemampuan produksi turbin yang sangat tinggi, sebuah capaian kelas dunia dari Kabupaten Sidenreng Rappang.

Kini, setelah menyelesaikan masa pemeliharaan, PLTB Sidrap siap menyambut musim angin yang baru, dengan kepercayaan diri untuk memanen dan menghasilan energi listrik bersih dan terbarukan untuk Sulawesi Selatan, dan lebih banyak manfaat tanggung jawab sosial perusahaan pada masyarakat Sidenreng Rappang.

Nur Rachmat