PNM Berhasil Berikan Pendampingan kepada UMKM, Melalui Program PKU

124
Dicky Fajrian, Kepala Divisi Pengembangan Kapasitas Usaha (PKU) PT. PNM. POTO : ISTIMEWA

BISNISSULAWESI.COM, MAKASSAR – PT Permodalan Nasional Madani (PNM), melalui Divisi Pengembangan Kapasitas Usaha (PKU), berhasil memberdayakan dan memberikan pendampingan kepada UMKM di Indonesia, melalui program PKU.

Selama tahun 2022, PNM PKU telah mendampingi UMKM binaannya, melalui berbagai pelatihan, salah satunya adalah program Mba Maya (Membina dan Memberdaya), yang mengusung tema literasi keuangan, pentingnya memiliki nomor induk berusaha (NIB), pemasaran di media sosial, registrasi di e-commerce, pengembangan kemasan, dan aplikasi keuangan sederhana.

Tidak terlepas dari komitmen pendampingan PNM, dalam membangun hubungan emosional dan memberikan pendampingan usaha kepada UMKM, sebagai bekal untuk mendapatkan pengetahuan baru, yang dapat berdampak kepada kemajuan usaha yang dijalankan oleh nasabah PNM hingga naik kelas.

Saat ini telah tercatat, sebanyak 692.275 UMKM binaan PNM sudah mengikuti 14.896 program pelatihan PKU, selama tahun 2022 (17/01).

Kepala Divisi Pengembangan Kapasitas Usaha PT PNM, Dicky Fajrian mengatakan, kegiatan ini bertujuan mendorong para nasabah PNM, agar dapat meningkatkan pengetahuan, dengan mengikuti pelatihan melalui program PKU.

“Manfaatnya banyak, terutama meliputi memiliki perijinan usaha (NIB), sehingga legalitas usahanya terjamin, sehingga dapat meningkatkan fasilitas pembiayaan dari perbankan, dan berkesempatan mengikuti pengadaan barang atau jasa pemerintah,” ujarnya.

Kemudian, nasabah juga didampingi untuk on boarding social media, agar bisa memperluas pemasaran usahanya, melalui pasar digital atau online dan nasional, yang bisa menambah kesejahteraan keluarga, sehingga nasabah PNM naik kelas.

Selanjutnya, program ini merupakan salah satu bentuk dari tiga modal PNM. Dalam mendukung pertumbuhan ultra mikro dan UMKM, PNM memberikan tiga modal, yaitu finansial, intelektual dan sosial.

Ungkap Dicky, modal finansial diberikan melalui pembiayaan usaha produktif, sedangkan modal intelektual melalui pendampingan antara lain pelatihan, berbagi info dan pengalaman. Sedangkan modal sosial, PNM membangun kepedulian nasabah, melalui jejaring usaha dan sinergi bisnis, yang mampu membantu percepatan usaha nasabah.

Baca Juga :   Sulsel Potensial Pengembangan Ekonomi Syariah

Kemudian, pelatihan ini berjalan sesuai dengan protokol kesehatan yang ketat.
“PNM selalu berkomitmen untuk memberikan pemberdayaan, melalui pelatihan dan pendampingan kepada para nasabahnya, melalui program Pengembangan Kapasitas Usaha (PKU),” ujarnya.

“Tema pemberdayaan kami di PKU adalah giving our customer a complete set of empowerment. Kami berharap melalui program-program PKU, dapat membantu seluruh nasabah, untuk tumbuh dan berkembang, sehingga bisa naik kelas dan memiliki kesempatan untuk memiliki kesejahteraan hidup yang lebih baik bagi keluarganya,” jelas Dicky.

Sebagai informasi, hingga 31 Desember 2022 PNM telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 202,4 Triliun kepada Nasabah PNM Mekaar, yang berjumlah 13.921.722 juta Nasabah.

Saat ini PNM memiliki 3.510 kantor layanan PNM Mekaar dan 705 kantor layanan PNM ULaMM di seluruh Indonesia yang melayani UMK di 34 Provinsi, 513 Kabupaten/Kota, dan 6.655 Kecamatan.

Nur Rachmat