BISNISSULAWESI.COM, MAKASSAR – Penjabat Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin, membuka workshop operator aplikasi “Inzting Sulsel”, di Hotel Horison Makassar, Senin (16/10/2023). Inzting yang merupakan singkatan dari Ikhtiar Men-zero-kan Stunting, aplikasi yang dibuat Pemkab Takalar, yang kemudian akan dimanfaatkan seluruh kabupaten kota se Sulsel dalam pendataan dan penanganan kasus stunting.
Bahtiar mengatakan, sejak menjabat sebagai Pj Gubernur Sulsel, dirinya langsung melakukan mapping terkait penanganan stunting, yang angkanya masih 27 persen di Sulsel. Sementara, target nasional 2024 mendatang harus 14 persen.
Awalnya, Bahtiar ingin agar Sulsel belajar dari aplikasi milik Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, yang sudah diakui berbagai daerah lainnya di Indonesia. Tetapi, ternyata Kabupaten Takalar juga sudah memiliki aplikasi serupa.
“Dari awal saya melihat bagaimana aplikasi stunting di Kabupaten Sumedang Jawa Barat itu bagus sekali. Tapi saat saya bicara dengan teman-teman di Takalar, setelah dibikin ternyata ada aplikasi stunting dengan 99 indikator didalamnya yang dibuat oleh teman-teman di Takalar,” jelas Bahtiar.
Ia mengatakan, sebagai negara merdeka yang berdaulat, harusnya sudah zero stunting, apalagi sudah 78 tahun Indonesia merdeka.
“Semua harus segera dilakukan dengan baik, agar mencapai target secara nasional di angka 14 persen stunting,” kata Bahtiar.
Sementara itu, Kepala DP3A Dalduk KB Sulsel, Andi Mirna, melaporkan, sudah melakukan sosialisasi soal aplikasi Inzting, dan bagaimana mengoperasikan aplikasi ini.
“Untuk memonitoring angka stunting di Sulsel dan tentunya untuk pendataan stunting supaya tertata dengan baik. Kami di Pemprov Sulsel siap melakukan sosialisasi di seluruh kabupaten di Sulsel sampai kepada tingkat posyandu,” pungkasnya. (*)