PI Jamin Pasokan Petani Sulsel

375
Direktur pemasaran PT Pupuk Indonesia (Persero) Ahmad Sutawi kara, Staf ahli kementrian pertanian Sukriansyah Latief, Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero), Aas Asikin Idat, Direktur Pemasaran PT Petrokimia Gresik Meinu Sadario dan Gatoet Genbiro direktur komersil pupuk kaltim saat jumpa dengan awak media, terkait kordinasi menghadapi musim tanam wilayah Sulsel, di Grand Clarion Hotel Makassar.

BISNISSULAWESI.COM, MAKASSAR —  PT Pupuk Indonesia (Persero) atau PI menjamin pasokan pupuk bagi petani menjelang musim tanam, sehingga tidak ada lagi kejadian kelangkaan pupuk. “Kami terus lakukan pengawasan terhadap penyaluran pupuk subsidi untuk mencegah kekurangan stok. Sekaligus untuk memastikan penyaluran pupuk sampai ke petani,” kata Aas Asikin Idat, Dirut PT Pupuk Indonesia dalam Temu Distributor wilayah Sulawesi Selatan di Makassar, Jumat (24/11/2017).

Pihak PI, lanjut Aat, telah menugaskan PT Pupuk Kalimantan Timur dan PT Petrokimia Gresik untuk menyiapkan stok diatas ketentuan. “Pupuk Indonesia menyiapkan stok musim tanam untuk kebutuhan 5-6 minggu kedepan. Jadi petani gak usah kuatir,” ujar Aas. “Selain itu, kami juga telah berkoordinasi dengan para Bupati dan Kepala Dinas agar Surat Keputusan (SK) realokasi kuota pupuk bersubsidi bisa diterbitkan sehingga tambahan kuota pupuk bisa disalurkan secepatnya,” tambahnya.

Untuk Sulawesi Selatan, sampai dengan 17 November 2017, Pupuk Indonesia telah menyalurkan urea bersubsidi sejumlah 264.601 ton dari alokasi 2017 sebesar 298.684 ton, NPK 109.372 ton, SP-36 sebesar 42.762 ton, ZA sebesar 56.055 ton dan Organik sebesar 10.109 ton. Untuk memperlancar pendistribusian, Pupuk Indonesia saat ini diperkuat oleh 1.286 distributor dan 39.825 kios yang tersebar di Indonesia.

Di Sulsel, penyediaan stok pupuk kaltim sebesar 298.684 Ton l, sementara itu penyediaan stok pupuk kaltim terbesar ada di kabupaten Bone ada sebesar 33.600 ton kemudian disusul kabupaten Jeneponto sebesar 27 ribu ton. / Komang Ayu

Baca Juga :   Penggerak Ekonomi Terbesar ke-4, Sektor Kontruksi Tumbuh Paling Lambat