Perspektif Bisnis Rumah Kos

177
N. Tri Suswanto Saptadi

BISNIS SULAWESI, MAKASSAR — Kost adalah rumah pertama, atau bisa dikatakan sebagai surga saat seseorang berada di perantauan. Jika sebelumnya tidak pernah tinggal, atau sekedar mampir ke kos teman atau saudara, maka tentu tidak akan tahu bagaimana rasanya tinggal jauh dari keluarga, apalagi orang tua. Kini, karena sebuah tuntutan yang harus dilakukan, seperti karena kuliah atau bekerja, maka harus benar-benar hidup mandiri di kota lain.

Kemajuan pembangunan di Kota Makassar, berdampak pada berkembangnya sarana dan prasarana untuk masyarakat. Hal tersebut menjadi daya tarik bagi masyarakat di luar daerah, untuk datang singgah maupun menetap di Makassar.

Jika Makassar adalah kota tujuan untuk merantau, maka jangan sampai ketinggalan dan salah pilih untuk mendapatkan tempat tinggal berupa kos yang nyaman dan sesuai budget.

Makassar merupakan kota metropolitan terbesar di kawasan Indonesia Timur. Kota Metropolitan identik dengan kehidupan berbiaya ekonomi tinggi, termasuk biaya sewa untuk kos yang sangat mempengaruhi para perantau dari berbagai daerah. Beragam jenis kos yang tersedia di Makassar, mulai dari kos murah, kos suami-istri, kos bebas, hingga kos eksklusif.

Perkembangan bisnis rumah kos untuk saat ini telah menjadi fokus banyak orang, karena hal ini merupakan sebuah investasi yang bersifat prospektif dan menjanjikan untuk masa depan. Membangun rumah kost tiada lain bertujuan untuk berbisnis.

Meskipun seorang pekerja di kantoran, tapi tidak menutup kemungkinan sebagai tambahan penghasilan, dengan cara memiliki bisnis rumah kos. Beberapa keuntungan yang dapat diperoleh adalah dengan adanya permintaan akan rumah kos yang tinggi, memberikan penghasilan rutin dan bersifat jangka panjang, pengelolaan relatif mudah, dan berpeluang membuka usaha lain disekitar kos.

Baca Juga :   63 Tahun Bulukumba, Gubernur Sulsel Resmikan Ruas Batu Tongkarayya - Goa Passea

Memulai dan memiliki bisnis rumah kos dapat menjadi investasi, dengan prospek yang cukup baik dan rasional. Harganya akan cenderung naik mengikuti inflasi, sehingga sesuai untuk diandalkan sebagai penghasilan pasif setiap bulan.

Untuk membuat bisnis berjalan dengan baik, maka perlu dihindari upaya menganggap remeh perencanaan bisnis, merasa bisa mengerjakan semua sendiri, tidak melakukan iklan, kurang memperhatikan harga pasar, melakukan perjanjian hanya secara lisan dengan stakeholder, tidak memaksimalkan keuntungan, serta bisnis kurang dikelola secara efektif dan profesional.

Salah satu tantangan yang sering dihadapi oleh para pengusaha kos adalah terdapatnya penyewa kost yang bandel, dan sangat susah diatur. Kebandelan tersebut bisa berupa menunggak pembayaran uang sewa kos, membuat keributan dengan penyewa kos lainnya, merusak fasilitas kos, hingga menggunakan kamar kos untuk perbuatan yang melanggar hukum.

Hal ini tentu sangat merugikan pengelola kos, dan membuat penyewa kos lainnya menjadi tidak betah. Oleh karena itu, pengelola kos perlu menyusun tata tertib atau peraturan kos, yang bertujuan untuk menciptakan ketertiban dan kenyamanan di dalam rumah kost.

Cara penerapan peraturan kost sebaiknya dibuat tertulis, sebagai kontrak yang ditandatangani oleh penyewa kost pada saat mulai menyewa kos. Peraturan dicetak dan ditempel di tempat yang mudah dilihat, perlu melihat dan mempertimbangkan sisi humanis, dan menyampaikan teguran jangan sampai menyinggung perasaan penyewa kos. Semoga Bisnis Rumah Kost menjadi alternatif dalam berusaha. (nts)

Penulis: N. Tri Suswanto Saptadi — Dosen Informatika, Ekonomi dan Bisnis Universitas Atma Jaya Makassar