BISNISSULAWESI.COM, MAKASSAR – Permata Bank mengedukasi siswa-siswi Sekolah Dasar Negeri (SDN) Mattoangin II, Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), Jumat (25/10/2024). Ini dilakukan serangkaian program “Permata Cerita” yang berlangsung serentak di 22 melibatkan lebih dari 600 relawan karyawan (Employee Volunteer). Program ini dalam rangka HUT ke-22 Permata Bank sekaligus mendukung Bulan Inklusi Keuangan (BIK), di mana OJK melakukan “Gerakan Nasional Cerdas Keuangan atau Gencarkan” dan mendukung BI dalam program “Ayo Menabung”.
Dihadiri Risk Director Permata Bank, Setiatno Budiman didampingi Executive Branch Coordinator Sulawesi, Livia Wijaya, Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulselbar, Darwisman, Deputi Direktur Perwakilan BI, Edy Kristianto, Perwakilan Dinas Pendidikan Kota Makassar, Muhammad Aris Spd dan Kepala SDN Mattoangin II, Salma Sain.
Risk Director Permata Bank, Setiatno Budiman menyebutkan, Permata Cerita digelar rutin setiap tahun yang merupakan bagian dari Corporate Social Responsibility (CSR) dengan menyasar sekolah. “Kali ini saya berkesempatan hadir di SDN Mattoangin II Makassar, memberi edukasi dan literasi keuangan kepada siswa,” ujarnya.
Dalam program “Permata Cerita” (Cinta dan Edukasi dari Kita), puluhan siswa siswi SDN Mattoangin II diajak bermain dan bercerita tentang manfaat menabung, bermain mengenal istilah-istilah perbankan dengan cara yang seru khas anak-anak.
Employee Volunteer dari Permata Bank memberikan edukasi dengan mengajar anak-anak mengenai literasi keuangan, belajar tentang uang dan bank serta berhitung sambil bermain ular tangga raksasa, sehingga pembelajaran menjadi lebih seru dan menyenangkan.
Bukan hanya edukasi, pada kesempatan itu juga dilaksanakan penanaman pohon untuk mengajarkan anak-anak pentingnya menanam pohon dan menjaga lingkungan.
“CSR Cerita 2024, selain literasi keuangan juga menyoroti mengenai arti pentingnya bagi anak-anak usia dini untuk menjaga kelestarian lingkungan,” sebut Setiatno Budiman.
Kepala OJK Sulselbar, Darwisman, mengapresiasi kegiatan edukasi yang diinisiasi Bank Permata dan menyatakan program yang tepat dalam rangkaian Bulan Inklusi Keuangan (BIK). Ini juga salah satu draf dalam rangkaian “Gencarkan” yang beberapa waktu lalu dilaunching.
“Siswa SD dipilih (untuk program ini, red), saya kira karena mereka memang menjadi salah satu target edukasi keuangan,” ujarnya.
Generasi muda yang akan menjadi penerus, menjadi pemimpin bangsa ini yang dari awal perlu dibekali edukasi dan literasi keuangan yang baik.
Bagaimanapun kata Darwisman, dari 9,4 juta penduduk Sulsel, 53 persen diantaranya generasi muda (milenial dan Gen Z). Sebuah bonus demografi yang akan melanjutkan kiprah kita di negeri ini dengan berbagai profesi. “Sehingga memberikan edukasi keuangan ini, adalah hal yang saya pikir sangat penting,” sebutnya.
Deputi Perwakilan BI Sulsel, Edy Kristianto mengingatkan anak-anak agar lebih berhati-hati menggunakan uang. Mengingat, saat ini sangat banyak disinyalir anak-anak SD yang terlibat judi online. Anak-anak juga diingatkan untuk tidak banyak menghabiskan uanngnya untuk membeli voucher game. “Lebih baik uangnya ditabung,” ujar Edy seraya bertanya kepada anak-anak, di mana tempat menabung yang baik?. “Bank permata,” jawab anak-anak serentak.
Apresiasi juga disampaikan Perwakilan Dinas Pendidikan, Muhammad Aris Spd. Dikatakan, kegiatan ini sangat baik untuk memberikan pemahaman tentang keuangan bagi anak-anak dan berharap digelar berkelanjutan. ”Adanya anak-anak SD yang terpapar judi online, saya kira itu karena minimnya edukasi tentang penggunaan keuangan,” sebutnya.
Kepala SDN Mattoangin II, Salma Sain menyatakan, kegiatan ini merupakan komitmen nyata membangun masa depan lebih baik. Program yang baik untuk memahami tentang keuangan serta bagaimana cara menjaga dan menggunakan sumber daya alam.
Bali Putra