BISNISSULAWESI.COM, JAKARTA – PT Bank Permata Tbk (Permata Bank) terus membukukan kinerja yang solid hingga Kuartal III-2024 dengan membukukan laba bersih Rp2,8 triliun. Angka ini meningkat 30,1% Year on Year (YoY). Penyaluran kredit tumbuh 8,6% menjadi Rp150,8 triliun dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.
Direktur Utama Permata Bank mengatakan, Meliza M. Rusli menyebutkan, capaian ini membuktikan posisi bank, sebagai bagian dari Bangkok Bank, semakin solid ditopang dengan kolaborasi dan kerja sama untuk menjadikan Permata Bank sebagai mitra terpercaya bagi masyarakat.
“Kinerja finansial yang positif hingga Kuartal III-2024, memberikan semangat bagi kami di Permata Bank untuk terus berkembang kuat dan tangguh di tengah ketidakpastian ekonomi global dan iklim politik, ekonomi, dan sosial Indonesia yang dinamis,” ujar Meliza.
Hal ini juga tidak lepas dari komitmen dan kolaborasi yang dibangun Permata Bank bersama mitra dalam mewujudkan visi menjadi bank pilihan yang menciptakan nilai bermakna bagi nasabah.
Di Kuartal III-2024, total aset bank tumbuh 1,1% menjadi Rp254,6 triliun dibandingkan periode sama 2023.
Permata Bank terus berkomitmen dalam penyaluran kredit kepada masyarakat yang dikontribusikan dari pertumbuhan penyaluran kredit kepada segmen korporasi, komercial dan konsumer. Kedisiplinan bank dalam menerapkan optimalisasi neraca secara berkelanjutan berdampak positif pada rasio Loan-to-Deposit (LDR) yang meningkat ke level 81,6% di September 2024 dibandingkan September 2023 di level 75,6%.
Konsistensi dalam menerapkan pengelolaan kualitas aset dan portfolio kredit berdasarkan prinsip kehati-hatian tercermin dalam rasio gross NPL dan Loan at Risk (LAR) Bank September 2024 yang membaik masing-masing pada level 2,1% dan 8%, turun dibandingkan pada level 2,9% dan 9,4% di periode sama tahun sebelumnya.
Lebih lanjut, Meliza juga menyebutkan, Permata Bank terus menjaga kebutuhan cadangan atas potensi penurunan risiko kredit secara konservatif, tercermin dari rasio NPL coverage dan rasio LAR coverage masing-masing di level 381% dan 97%. Upaya restrukturisasi, litigasi, dan penjualan aset tetap dilakukan bank dalam penyelesaian kredit bermasalah.
Melalui penerapan manajemen biaya yang disiplin serta adaptasi cara kerja digital yang lebih agile, bank berhasil membukukan rasio Cost to Income (CIR) yang semakin baik menjadi 48,9% pada September 2024 dibandingkan periode sama 2023 sebesar 49,2%.
Dari sisi pendanaan, total simpanan nasabah meningkat menjadi Rp183,3 triliun di sembilan bulan pertama 2024, diiringi rasio CASA yang terjaga di level 55,1%.
Rasio permodalan Permata Bank saat ini merupakan salah satu yang terkuat di antara bank komersial terbesar di Indonesia. Dengan rasio CAR dan CET-1 bank tercatat masing-masing sebesar 33,2% dan 25,5% pada Kuartal III-2024. Hal ini menjadi pondasi yang kuat untuk prospek pertumbuhan usaha yang lebih luas dan berkelanjutan di masa depan, baik secara organik maupun anorganik.
Perubahan dengan Semangat Baru
Momentum Kuartal III-2024, juga dimanfaatkan Permata Bank melakukan transformasi logo yang merupakan sebuah langkah menuju pertumbuhan bisnis yang lebih baik serta mengedepankan inovasi pada layanan dan produk Permata Bank. Logo baru yang mencerminkan ketangguhan, kekuatan dan kebijaksanaan sehingga citra bank menjadi lebih kohesif menciptakan kemitraan dengan komitmen bersama antara Permata Bank dan Bangkok Bank.
Rangkaian sinergi ini juga terefleksi pada aplikasi mobile banking Permata Bank yang hadir dengan nama Permata ME dan menawarkan desain, performa, dan fitur lebih canggih.
Permata Bank juga meraih beberapa apresiasi seperti 7 Most Popular Brand of the Year 2024, Golden Trophy – The Excellence Performance Bank in 5 Consecutive Years, dan Fortune 100 – Indonesia’s Biggest Companies 2024.
Editor : Bali Putra