BISNISSULAWESI.COM, MAKASSAR – Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) per sektor usaha di Sulawesi Selatan (Sulsel) hingga September 2023 baru mencapai Rp10,09 triliun. Mengalami penurunan sebesar 20,7% dibanding periode sama 2022 yang mencapai Rp12,72 miliar. Penyaluran KUR ini masih dikuasai oleh bank besar seperti BRI, Mandiri, BNI, PT Pegadaian Syariah, BSI dan bank lainnya.
Pertanian, Perburuan dan Kehutanan masih menjadi sektor usaha terbesar penyaluran KUR, mencapai Rp4,17 triliun. Disusul sektor usaha Perdagangan Besar dan Eceran Rp3,7 triliun. Kemudian Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya Rp806,63 miliar, Industri Pengolahan Rp485,63 miliar, Perikanan Rp418,50 miliar dan sektor usaha lainnya Rp489,31 miliar.
Kepala Perwakilan Kemenkeu Sulsel/Kepala Kanwil DJPb Provinsi Sulsel, Supendi menyebutkan, penyaluran KUR di Sulsel hingga saat ini masih didominasi bank besar seperti BRI, Bank Mandiri, BNI, PT Pegadaian Syariah, BSI dan bank lainnya.
BRI menyalurkan KUR sebesar Rp8,163 triliun, kemudian Bank Mandiri Rp1,055 triliun, BNI Rp359,09 miliar, PT. Pegadaian Syariah Rp156,58 miliar, Bank Syariah Indonesia (BSI) Rp156,10 miliar dan bank lainnya Rp198,37 miliar.
“Dari data itu, belum nampak Bank Pembangunan Daerah (BPD) Sulselbar dalam hal penyaluran KUR,” kata Supendi saat konfereni pers yang digelar Kemenkeu Sulsel untuk merilis kinerja APBN regional Sulsel hingga September 2023 di Gedung Keuangan Negara, Jumat (27/10/2023).
Padahal kata Supendi, uang yang dikelola untuk dikreditkan mencapai Rp29 triliun.
“Atau mungkin, BPD Sulselbar tetap menyalurkan KUR, hanya saja tidak tercatat dalam sistem informasi kredit program. Karena yang kami sampaikan saat rilis ini adalah yang tercatat dalam sistem,’’ ujarnya lagi.
Disisi lain, penyaluran kredit Usaha Mikro (UMi) per sektor usaha hingga September 2023 mencapai Rp205,57 miliar. Mengalami pertumbuhan signifikan, mencapai 41,8% dibandikan periode sama 2022 sebesar Rp145 miliar.
Perdagangan Besar dan Eceran menjadi sektor usaha terbesar penyaluran UMi yakni mencapai Rp202,98 miliar. Disusul sektor usaha Pertanian, Perburuan dan Kehutanan sebesar Rp1,57 miliar. Jasa Pendidikan Rp0,35 miliar, Perikanan Rp0,09 miliar, Industri Pengolahan Rp0,05 miliar.
Sementara itu, Wakil Kepala Cabang Utama BPD Sulselbar, Zainal saat ditemui di sela-sela acara Bulan Inklusi Keuangan (BIK) di Anjungan Losari, Makassar, Sabtu (28/10/2023) menegaskan, sejak bertahun-tahun BPD Sulselbar sudah menyalurkan KUR.
“Setiap tahun juga di evalusasi dan ditarget,” ujar Zainal.
Dikatakan, sebagai bank pemerintah, BPD Sulselbar terus diarahkan dalam penyaluran kredit untuk usaha super mikro, mikro maupun usaha kecil.
“Cabang Utama Makassar sendiri tahun ini ditargetkan (Kalau tidak salah, red) Rp4-5 miliar untuk kredit mikro dan Rp10 miliar lebih untuk kredit usaha kecil,” tambahnya.
“Sebenarnya kalau kami melihat dari laporan keuangan (Sebagaimana saat saya masih di Sulbar, red), memang ada beberapa bank yang ditunjuk untuk penyaluran KUR, termasuk BPD Sulselbar. Bahkan sudah dipersentase KUR yang harus disalurkan setiap tahunnya,” tambah Zainal seraya mengaku, karena dirinya baru di Makassar, hal semacam ini akan segera diinformasikan kepada timnya untuk segera ditangani.
Terkait BIK, ia mengatakan kegiatan semacam ini sangat bagus karena pihaknya bisa bertemu langsung pelaku UMKM yang berpotensi untuk dibiayai.
“Dalam kegiatan seperti ini, kami juga melibatkan UMKM binaan Sulselbar untuk ikut serta dalam pameran,” pungkas Zainal yang mengaku baru beberapa waktu lalu ditempatkan di KCU Makassar setelah sebelumnya di Cabang Mamuju, Sulawesi Barat.
Bali Putra