BISNISSULAWESI.COM, MAKASSAR — Kebutuhan kendaraan yang sangat meningkat di kota besar, membuat harga mobil baru masih terlampau mahal. Ini yang mengakibatkan semakin banyak yang memilih mobil bekas, sebagai salah satu alternatif.
Kondisi ini lah yang membuat bisnis jual beli mobil bekas cukup laku di pasaran. Pada dasarnya, bisnis jual beli mobil bekas ini sama seperti bisnis jual beli properti. Dibutuhkan kesabaran yang ekstra, serta modal yang tidak sedikit. Namun jika jeli dan cermat, pelaku usaha akan bisa mendapatkan keuntungan yang sangat banyak.
Ronald Donna selaku Senior Vice President Adira Finance mengatakan, pembiayaan di perusahaannya dibagi menjadi dua segmen, otomotif dan non otomotif. Untuk non otomotif itu barang tahan lama (durable goods) seperti handphone dan produk-produk elektronik.
“Kondtribusi terbesar untuk pembiayaan di perusahaan kami itu masih dipegang oleh segmen otomotif. Jumlahnya sekitar 80 persen menguasai pasar. Untuk produk non otomotif sebelumnya berada di bawah naungan Adira Quantum, kemudian merger ke Adira finance,” ungkapnya.
Dari semua produk otomotif, khususnya mobil bekas, yang dibiayai Adira Finance, rata-rata nilainya berada pada kisaran Rp 110 juta sampai Rp 150 juta. Itu karena jenis mobil yang paling banyak diminati customer Adira Finance yakni Low Cost Green Car (LCGC) dan Multi Purpose Vehicle (MPV).
Mengenai harga unit yang dibiayai, jelas Ronald, sangat tergantung dengan down payment (DP) yang diberikan konsumen. Semakin besar jumlah DP-nya, maka tentu harga yang diberikan bisa lebih murah. Rata-rata tenor yang paling diminati konsumen yang ingin kredit produk otomotif yakni 3 sampai 4 tahun.
Manakah yang paling banyak peminatnya, mobil baru atau bekas?? Menurut Ronald, di Makassar jumlah konsumen mobil baru dan bekas seimbang. Jika dipersentasikan itu berada pada kisaran 50 persen berbanding 50 persen.
Khusus mengenai kerjasama dengan Carsentro, diakui Ronald, pihaknya memasang target gabungan. Setiap bulan ditargetkan secara nasional terjual 100 hingga 200 unit. Target yang ditetapkan perusahaan itu sifatnya gabungan, dan dibagi ke dalam empat titik distribusi, Makassar, Semarang, Jogja dan Solo. “Setiap kota kami bagi rata target penjualannya, masing-masing 25 persen. Jadi antara 30 sampai 50 unit per bulan,” tuturnya. /Nur Rachmat