BISNISSULAWESI.COM, MAKASSAR — Penjualan keramik terlihat semakin lesu. Salah satu penyebabnya adalah karena banyaknya impor keramik dari negeri tetangga. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Selatan (Sulsel), ekspor keramik 2017 lalu tercatat menurun.Tahun sebelumnya tercatat 245,693 ton, kini menurun menjadi 240,111 ton.
“Menurunnya penjualan keramik diakibatkan banyaknya impor keramik dari negara, seperti Malaysia, Thaliland, Vietnam dan Tiongkok. Harga keramik disana jauh lebih murah dari pada buatan Indonesia,” tutur Nursam Salam, Kepala Badan Pusat Stastitik Provinsi Sulawesi Selatan.
Berbeda dengan data BPS Sulsel, salah satu toko keramik di kota Makassar, Cahaya Keramik mengungkapkan penjualan di tokonya tahun lalu meningkat. Itu disebabkan banyaknya gedung perkantoran dan hotel yang dibangun.
“Toko kami cukup ramai di tahun 2017, omzet naik hampir 80 persen. Yah, karena dimakassar sudah banyak di bangun kantor-kantor baru dan hotel, jadi banyak yang cari keramik di toko kami,” ungkap H Didin, salah seorang karyawan.
Tahun 2018 ini, H Didin mengaku tetap optimis omset bakal naik dibandingkan tahun lalu. Targetnya naik hingga 200 persen, karena melihat trend penjualan yang juga setiap hari selalu mengalamii kenaikan. /Komang Ayu