BISNISSULAWESI.COM, MAKASSAR – Manajer Program Smart Cities Partnership (SCP) Amerika, Helen Santiago Fink memaparkan tiga cara penting dekarbonisasi di Makassar.
Dalam materi yang disampaikannya, Helen menyebut ada tiga metode penting dalam upaya menurunkan emisi karbon khususnya di wilayah perkotaan.
Untuk menerapkan dekarbonisasi di perkotaan perlunya tata kelola multi-tingkat dan kemitraan lintas disiplin merupakan hal yang mendasar.
Pasalnya secara kolektif bertujuan untuk mendorong sistem perkotaan yang berkelanjutan dan berketahanan serta memajukan aksi iklim pada skala regional, nasional, dan sub-nasional/kota.
Dia menyebut, gerakan dan aksi dekarbonisasi dapat dimulai dengan melakukan Pendanaan Iklim. Hal itu untuk memastikan pemerintah daerah dan pemangku kepentingan memiliki sumber daya yang memadai untuk penelitian dan inovasi, infrastruktur berkelanjutan/rendah karbon, produk dan layanan ekologis di pasar.
Kedua, mendirikan Bangunan Ramah Lingkungan. Langkah itu untuk mengatasi tren urbanisasi dan mendorong desain dan konstruksi untuk mengurangi karbon operasional dan karbon yang terkandung di dalamnya.
Aspek akhir ialah Ekonomi Sirkular. Ini kata dia, untuk mendorong pemulihan sumber daya dan mengoptimalkan aliran limbah.
“Misalnya limbah elektronik untuk menangkap mineral tanah. Limbah makanan untuk menghasilkan energi, pupuk organik, dan bioplastik,” kata Helen pada sela-sela pembukaan Rakorsus Pemkot Makassar 2024, Senin, (26/02/2024).
Di samping itu, kerja sama untuk ekosistem dan infrastruktur, semisal adanya taman atau pasar dengan inovasi ramah lingkungan merupakan satu hal yang penting.
Kedepannya, tekan dia, Pemkot Makassar dan pusat harus bekerjasama dengan mitra multi-sektor untuk memajukan dan melaksanakan agenda iklim dengan komitmen nyata terhadap keberlanjutan dan sirkularitas ekonomi perkotaan.
Langkah itu dilalui dengan penguatan inovasi, struktur tata kelola dan investasi, sekaligus membangun kapasitas untuk mengoptimalkan multi sektor. (*)