Penggerak Ekonomi Terbesar ke-4, Sektor Kontruksi Tumbuh Paling Lambat

10
Sektor kontruksi mengalami pertumbuhan paling lambat di Sulsel. Padahal, sektor ini menjadi penggerak terbesar ke-4 pertumbuhan ekonomi Sulsel. POTO : DOK. BISNISSULAWESI.COM

 

BISNISSULAWESI.COM, MAKASSAR – Sektor kontruksi mengalami pergerakan paling lambat dibanding sektor lain yang merupakan lima besar sektor pendorong pertumbuhan ekonomi Sulawesi Selatan (Sulsel). Sektor kontruksi hanya tumbuh 0,69 persen. Sementara itu, sektor pertanian yang merupakan penyokong terbesar perekonomian Sulsel, tumbuh 6,39 persen.

Kepala Otoritas Jasa Keuangan Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat (OJK Sulselbar), Darwisman, menyebutkan, berdasarkan data distribusi dan pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Sulsel menurut lapangan usaha pada Triwulan III-2024, sektor kontruksi berkontribusi terbesar ke empat setelah sektor pertanian di posisi pertama, perdagangan posisi kedua dan sektor industri pengolahan di posisi ketiga. Sedangkan di posisi liima besar, ada sektor informasi dan komunikasi.

Sektor pertanian berkontribusi 20,37 persen terhadap pertumbuhan ekonomi Sulsel. Sektor ini tumbuh 6,37 persen. Kemudian sektor perdagangan besar, berkontribusi 16,05 persen dan tumbuh 5,16 persen. Sektor industri pengolahan berkontribusi sebesar 13,32 persen dengan pertumbuhan 4,19 persen. Sektor kontruksi sendiri, berkontribusi 11,99 persen dan tumbuh 0,63 persen serta sektor informasi dan komunikasi berkontribusi 8,12 persen dengan pertumbuhan 5,91 persen.

“Ada juga sektor yang tidak masuk lima besar, namun pertumbuhannya paling tinggi yakni sektor jasa pendidikan. Tumbuhnya mencapai 8,28 persen dan kontribusinya terhadap pertumbuhan ekonomi sebesar 5,40 persen,” ujar Darwisman saat memaparkan perkembangan sektor jasa keuangan Sulsel pada Journalist Update, Jumat (15/11/2024).

Dikatakan Darwisman, pertumbuhan ekonomi di Sulsel pada triwulan III-2024 mencapai 5,08 persen (yoy), melebihi rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional yang berada di angka 4,95 persen. Pertumbuhan ekonomi yang lebih baik ini, disebabkan terjaganya stabilitas sektor jasa keuangan dengan intermediasi yang kontributif dan kinerja keuangan yang tumbuh positif secara year on year (yoy).

Baca Juga :   Setor Dividen Rp3,09 Triliun, Kementerian BUMN Dukung PLN Lanjutkan Transformasi Bisnis

“Kondisi sektor jasa keuangan yang terjaga stabil di tengah meningkatnya risiko geopolitik dan melemahnya perekonomian dunia, memberikan pengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi di Sulsel. Pada triwulan III-2024 tercatat tumbuh 5,08 persen (yoy), melebihi rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional,” ujar Darwisman.

Bali Putra